Jumat, 31 Mei 2013

CARA BUDIDAYA KELINCI PEDAGING

Kelinci pada awal sejarh manusia merupakan hewan buruan yang banyak diburu sebagai sumber protein hewani yang cukup lezat.  Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, kelinci kemudian di domestikasi menjadi kelinci peliharaan dan kelinci pedaging.  Kelinci jenis pedaging ini memang sengaja dibudidayakan untuk diambil dagingnya yang lezat.    Daging kelinci tergolong daging sehat karena punya sedikit lemak dan kaya akan protein. Daging kelinci juga mengandung senyawa bernama ketotifen yang berkhasiat menyembuhkan penyakit asma.  Karena kelinci bukan asli Indonesia, maka konsumsi daging kelinci tergolong rendah, dan yang biasa dikembangkan adalah kelinci hias, sehingga orang banyak orang merasa sayang kalau makan daging kelinci.

Jenis kelinci pedaging tersebut antara lain:
  1. Kelinci Flemish Giant. Paling populer diternakkan untuk diambil dagingnya, kerana ukurannya besar dan bobot tubuhnya bisa mencapai 11 kilogram.
  2. Kelinci New Zeland White. Jenis ini sebenarnya merupakan hasil persilangan Flemish giant dan kelinci Belgian here. Bobot kelinci ini bisa mencapai 5,44 kilogram. Dan angka kelahirannya cukup tinggi. bisa 10 sampai 12 ekor per lahiran.
  3. Satin Rabbit. Kelinci ini ditemukan pertama kali pada tahun 1930. Bulunya tebal dan lebat serta cenderung lurus. Bobotnya sekitar 3,8 kilogram sampai 4,5 kilogram pada jantan. Sedangkan betinanya bisa mencapai 5 kilogram.
  4. Kelinci Rex America. Kelinci ini juga populer dijadikan binatang peliharaan rumah sebab bulunya lembut. Tetapi karena bobotnya yang lumayan dan juga rasa dagingnya yang nikmat, populer untuk  kelinci pedaging. 
  5. Jenis lain yang umum diternakkan adalah American Chinchilla, Angora, Belgian, Californian, Dutch, English Spot,  Havana, Himalayan, New Zealand Red dan Black.
Penyiapan Kandang
Kandang sebagai tempat berkembang biak dengan suhu ideal 21 derajat Celcius, sirkulasi udara lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi ternak dari predator. Menurut kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk. Untuk induk/kelinci dewasa atau induk dan anak-anaknya, kandang jantan, khusus untuk pejantan dengan ukuran lebih besar dan Kandang anak lepas sapih.

Untuk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara jantan dan betina.

Kandang berukuran 200x70x70 cm tinggi alas 50 cm cukup untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) ukuran 50x30x45 cm.

Menurut bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi:
1) Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalam ruangan dan cocok untuk kelinci muda.
2) Kandang sistem ranch ; dilengkapi dengan halaman pengumbaran.
3) Kandang battery; mirip sangkar berderet dimana satu sangkar untuk satu ekor dengan konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat), Pyramidal Battery (susun piramid).

Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang tahan pecah dan mudah dibersihkan.

Pembibitan
Untuk syarat ternak tergantung dari tujuan utama pemeliharaan kelinci tersebut. Untuk tujuan jenis bulu maka jenis Angora, American Chinchilla dan Rex merupakan ternak yang cocok. Sedang untuk tujuan daging maka jenis Belgian, Californian, Flemish Giant, Havana, Himalayan dan New Zealand merupakan ternak yang cocok dipelihara.

1) Pemilihan bibit dan calon induk
Bila peternakan bertujuan untuk daging, dipilih jenis kelinci yang berbobot badan dan tinggi dengan perdagingan yang baik, sedangkan untuk tujuan bulu jelas memilih bibit-bibit yang punya potensi genetik pertumbuhan bulu yang baik. Secara spesifik untuk keduanya harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif bergerak.

2) Perawatan Bibit dan calon induk Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu perawatan utama yang perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup, pengaturan dan sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari gangguan luar.

3) Sistem Pemuliabiakan. Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat yang spesifik maka pembiakan dibedakan dalam 3 kategori yaitu:
  • In Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat spesifik misalnya bulu, proporsi daging.
  • Cross Breeding (silang luar), untuk mendapatkan keturunan lebih baik/menambah sifat-sifat unggul.
  • Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapat bangsa/jenis baru yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan perpaduan 2 keunggulan bibit.
4) Reproduksi dan Perkawinan. Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5 bulan (betina dan jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu dan dan mortalitas anak tinggi. Bila pejantan pertama kali mengawini, sebaiknya kawinkan dengan betina yang sudah pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore hari di kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan, setelah itu pejantan dipisahkan.

5) Proses Kelahiran
Setelah perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari. Kebuntingan pada kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina 12-14 hari setelah perkawinan, bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi kebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang beranak untuk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari dengan kondisi anak lemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor.

Pemeliharaan
1) Sanitasi dan Tindakan Preventif
Tempat pemeliharaan diusahakan selalu kering agar tidak jadi sarang penyakit. Tempat yang lembab dan basah menyebabkan kelinci mudah pilek dan terserang penyakit kulit.

2) Pengontrolan Penyakit
Kelinci yang terserang penyakit umumnya punya gejala lesu, nafsu makan turun, suhu badan naik dan mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini segera dikarantinakan dan benda pencemar juga segera disingkirkan untuk mencegah wabah penyakit.

3) Perawatan Ternak
Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu. Anak sapihan ditempatkan kandang tersendiri dengan isi 2-3 ekor/kandang dan disediakan pakan yang cukup dan berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu untuk mencegah dewasa yang terlalu dini. Pengebirian dapat dilakukan saat menjelang dewasa. Umumnya dilakukan pada kelinci jantan dengan membuang testisnya.

4) Pemberian Pakan
Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan meliputi rumput lapangan, rumput gajah, sayuran meliputi kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi dan daun kacang panjang, biji-bijian/pakan penguat meliputi jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak dan bungkil-bungkilan.

Untuk memenuhi kebutuhan pakan pada ternak kelinci perlu diberikan pakan tambahan berupa konsentrat yang dapat dibeli di toko pakan ternak. Agar pertumbuhan ternak kelinci mencapai bobot sesuai target waktu maka perlu diberikan tambahan .Pemberian nutrisi tambahan tersebut selain melalui pakan konsentrat juga diberikan melalui air minum.
Pakan kelinci pedaging diutamakan adalah yg bisa menunjang pertumbuhannya.yakni hijauan,seperti rumput ,sayuran, bisa ditambah dng pakan buatan pabrik / pelet kelinci. Jika memungkinkan,tambahkan bekatul, ampas tahu/ampas susu kedelai dalam menu makanannya.
Cara pemberian pakan,diberikan 2 kali dalam sehari.. Pagi antara jam 7 - 8,beri pakan pelet dng sdikit hijauan yg telah dilayukan terlbih dulu..sdikit bekatul/ampas tahu/ampas susu kedelai, sore hari sekitar jam 6 sore,beri makan rumput2an dalam jumlah banyak. karena pada dasarnya,kelinci adalah binatang yg aktif dimalam hari/nocturnal. yg pd siang harinya hanya untuk tidur2an.
5) Pemeliharaan Kandang
Lantai/alas kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelinci setiap hari harus dibersihkan untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari pagi harus masuk ke kandang untuk membunuh bibit penyakit. Dinding kandang dicat dengan kapur/ter. Kandang bekas kelinci sakit dibersihkan dengan kreolin/lysol.

HAMA DAN PENYAKIT
1) Bisul. Penyebab: terjadinya pengumpulan darah kotor di bawah kulit. Pengendalian: pembedahan dan pengeluaran darah kotor selanjutnya diberi Jodium.
2) Kudis. Penyebab: Darcoptes scabiei. Gejala: ditandai dengan koreng di tubuh. Pengendalian: dengan antibiotik salep.
3) Eksim. Penyebab: kotoran yang menempel di kulit. Pengendalian: menggunakan salep/bedak Salicyl.
4) Penyakit telinga. Penyebab: kutu. Pengendalian: meneteskan minyak nabati.
5) Penyakit kulit kepala. Penyebab: jamur. Gejala: timbul semacam sisik pada kepala. Pengendalian: dengan bubuk belerang.
6) Penyakit mata. Penyebab: bakteri dan debu. Gejala: mata basah dan berair terus. Pengendalian: dengan salep mata.
7) Mastitis. Penyebab: susu yang keluar sedikit/tak dapat keluar. Gejala: puting mengeras dan panas bila dipegang. Pengendalian: dengan tidak menyapih anak terlalu mendadak.
8) Pilek. Penyebab: virus. Gejala: hidung berair terus. Pengendalian: penyemprotan antiseptik pada hidung.
9) Radang paru-paru. Penyebab: bakteri Pasteurella multocida. Gejala: napas sesak, mata dan telinga kebiruan. Pengendalian: diberi minum Sul-Q-nox.
10) Berak darah. Penyebab: protozoa Eimeira. Gejala: nafsu makan hilang, tubuh kurus, perut membesar dan mencret darah. Pengendalian: diberi minum sulfaquinxalin dosis 12 ml dalam 1 liter air.
11) Hama pada kelinci umumnya merupakan predator dari kelinci seperti anjing.

Pada umumnya pencegahan dan pengendalianhama dan penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang, pemberian pakan yang sesuai dan memenuhi gizi dan penyingkiran sesegera mungkin ternak yang sakit.

PANEN
Hasil utama kelinci adalah daging dan bulu
Hasil tambahan berupa kotoran untuk pupuk

Selasa, 28 Mei 2013

BETERNAK BURUNG PUYUH MENGUNTUNGKAN

Jika anda hanya punya lahan tidak terlalu luas dan ingin mencoba usaha peternakan, beternak burung puyuh layak anda pertimbangkan.  Salah satu keunggulan beternak burung puyuh adalah tidak begitu memakan tempat walau kita punya ribuan ekor burung puyuh.  Beda kalau anda beternak ayam petelur, anda harus memepersiapkan lahan yang cukup luas untuk jumlah yang sama. Lagi pula telur puyuh ini banyak penggemarnya dan harga juga cukup lumayan. Kebutuhan pasar yang tinggi ini membuat prospek betenak puyuh sangat baik untuk menunjang ekonomi keluarga atau untuk bisnis.

PERSYARATAN LOKASI TERNAK PUYUH
Lokasi sebaiknya agak jauh dari keramaian dan pemukiman penduduk
Lokasi bebas dari wabah penyakit
Bukan daerah banjir supaya anda tidak kebanjiran pula

TEKNIS BUDIDAYA BURUNG PUYUH
Yang butuh di perhatikan oleh peternak sebelum saat mengawali usahanya, yaitu memahami 3 ( tiga ) unsur produksi usaha perternakan yakni 1. bibit/pembibitan,  2. pakan ( ransum ) dan 3. pengelolaan usaha peternakan. Ketiga hal ini akan kita bahas one by one.
Penyediaan fasilitas dan peralatan
1. Persiapan kandang
Buat budidaya burung puyuh, kriteria kandang yang baik butuh di perhatikan yaitu temperatur kandang yang ideal atau normal berkisar 20-25 derajat c ; kelembapan kandang berkisar 30-80% ; penerangan kandang pada siang hari cukup 25- 40 watt, namun malam hari 40-60 watt ( perihal ini berlaku buat cuaca mendung/musim hujan ). tata letak kandang baiknya diatur supaya cahaya matahari pagi dapat masuk kedalam kandang. hingga keadaan kandang tidak lembab.
Saat mempersipkan kandang burung puyuh ini, kita memiliki 2 alternatif yang biasa diaplikasikan peternak puyuh, yakni sistem litter ( lantai sekam ) dan sistem sangkar ( batere ). namun ukuran kandang yang digunakanumumnya buat 1 m2 bisa diisi 90-100 ekor anak puyuh, berikut jadi 60 ekor buat umur 10 hari sampai lepas waktu anakan. paling akhir jadi 40 ekor/m2 sampai waktu bertelur.
Ada lebih dari satu bagian didalam budidaya burung puyuh. masing-masing bagian idealnya membutuhkan persiapan kandang yang cocok, yakni :
Kandang buat induk pembibitan
Kandang ini berpegaruh segera terhadap produktifitas dan kekuatan membuahkan telur yang berkwalitas. besar atau ukuran kandang yang akan dipakai kudu cocok dengan jumlah puyuh yang akan dipelihara. idealnya satu ekor puyuh dewasa memerlukan luas kandang 200 m2.
Kandang buat induk petelur
Kandang ini berperan jadi kandang buat induk pembibit. kandang ini memiliki wujud, ukuran, dan kepentingan peralatan yang sama. kepadatan kandang semakin besar namun dapat juga sama.
Kandang buat anak puyuh/umur stater( kandang indukan )
Type kandang ini adalah kandang untuk anak puyuh pada umur starter, yakni mulai umur 1 hari sampai dengan dua sampai tiga minggu. kandang ini berperan buat melindungi supaya anak puyuh yang masih membutuhkan pemanasan itu terus terlindung dan memperoleh panas yang cocok dengan keperluan. baiknya kandang ini butuh dilengkapi alat pemanas. umumnya ukuran yang kerap dipakai yaitu lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm, dan tinggi kaki 50 cm. ( ukuran ini cukup berisi 90-100 ekor anak puyuh ).
kandang buat puyuh umur grower ( 3-6 minggu ) dan layer ( kian lebih 6 minggu )
Type kandang selanjutnya, wujud, ukuran ataupun peralatannya sama juga dengan kandang buat induk petelur. alas kandang umumnya berbentuk kawat ram.
2. Kelengkapan kandang
Perlengkapan yang dibutuhkan didalam kandang berbentuk area makan, area minum, area bertelur dan area obat-obatan.
Penyediaan bibit
Layaknya telah diainggung di atas, penyediaan bibitmerupakan bagian yang perlu didalam budidaya burung puyuh. penentuan bibit burung puyuh sesuai dengan tujuan pemeliharaan, ada 3 ( tiga ) macam tujuan pemeliharaan burung puyuh, yakni :
Buat produksi telur mengonsumsi, dipilih bibit puyuh type ketam betina yang sehat atau bebas dari kerier penyakit.
buat produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan dan puyuh petelur afkiran.
buat pembibitan atau produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina yang baik produksi telurnya dan puyuh jantan yang sehat yang siap membuahi puyuh betina supaya bisa menjamin telur tetas yang baik.
Pemeliharaan
Sesudah kita peroleh bibit yang baik, berikut yang butuh memperoleh perhatian yaitu pemeliharaan puyuh, meliputi :
Kebersihan/sanitasi dan tindakan preventif
Buat melindungi munculnya penyakit pada pemeliharaan puyuh kebersihan lingkungan kandang dan vaksinasi terhadap puyuh butuh dikerjakan sedini barangkali.
Pengontrolan penyakit
Pengontrolan penyakit dikerjakan setiap waktu dan seandainya ada sinyal tanda yang kurang sehat terhadap puyuh kudu selekasnya dikerjakan penyembuhan cocok dengan panduan dokter hewan atau dinas peternakan setempat atau panduan dari poultry shoup.
Pemberian pakan
Pemberian pakan adalah faktor yang perlu didalam kesuksesan beternak burung puyuh dengan hasil yang maksimal. ransum ( pakan ) yang bisa diberikan buat puyuh terdiri dari lebih dari satu wujud, yakni : wujud pallet, remah-remah dan tepung. lantaran puyuh yang senang usil memtuk temannya akan memiliki aktivitas mematukmatuk pakannya. pemberian ransum puyuh anakan diberikan 2 ( dua ) kali 1 hari pagi dan siang. namun puyuh remaja/dewasa diberikan ransum cuma satu kali 1 hari yakni di pagi hari. buat pemberian minum pada anak puyuh pada bibitan diberikan terus-menerus.
Pemberian vaksin
Pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi dengan dosis separo dari dosis buat ayam. vaksin bisa diberikan lewat tetes mata ( intra okuler ) atau air minum ( peroral ).
pemanenan
Bagian yang sangat ditunggu oleh seorang entrepreneur yaitu waktu pemanenan. layaknya sudah didisinggung di atas, ada lebih dari satu faedah yang bisa diambil dari budidaya burung puyuh ini, yakni :

Panen Telur Puyuh
Pada usaha pemeliharaan puyuh petelur, sebagai hasil utamanya yaitu produksi telurnya yang dipanen tiap-tiap hari sepanjang masa produksi berlangsung.  Anda juga harus siap ke pasar tiap pagi untuk menyetor telur puyuh anda kepada pedagang.

Jumat, 24 Mei 2013

BURUNG NURI BAYAN JANTAN DAN BETINA YANG BEDA WARNA

Burung Nuri Bayan sangat digemari oleh pecinta burung paruh bengkok alias parrot karena warnanya yang indah cerah menarik hati.   Nuri Bayan ini punya warna yang sangat berbeda antara jantan dan betina, dan menurut saya, justru warna burung yang betina lebih menarik. Jika tidak tahu bisa-bisa dikira dua jenis yang berbeda padahal cuma beda jantan betina saja. Bahkan pada saat-saat awal burung ini diidentifikasi oleh ahli burung, dikira Nuri Bayan jantan dan betina adalah dua spesies yang berbeda. Ini disebabkan karena perbedaan warna bulu yang sangat jauh bedanya antara jantan dan betina.  Biasanya burung parrot punya pasangan tetap alias monogami.  Nuri bayan betina yang bulunya lebih cantik justru punya banyak pasangan jantan  lebih dari satu ekor.

Nuri Bayan Jantan punya warna dominan hijau denan paruh oranye, sedangkan nuri bayan betina warna dominannya adalah merang dan ungu dan paruh hitam. 

Nuri Bayan atau juga sering disebut dengan burung Bayan, nama ilmiahnya Eclectus roratus.  Burung ini berukuran sedang, dengan panjang sekitar 43cm, termasuk salah satu jenis dari genus burung paruh-bengkok Eclectus. 

Daerah sebaran Nuri Bayan adalah di hutan dataran rendah, savana, hutan bakau dan perkebunan kelapa di Maluku, kepulauan Sunda Kecil, Irian, Australia, Papua Nugini dan Kepulauan Solomon. Ada sekitar sembilan subspesies Nuri Bayan di alam liar, tersebar di daerah-daerah tersebut.

Keunikan nuri bayan betina adalah kebiasaan buruknya yang tega sekali membunuh anaknya yang jantan saat musim paceklik tiba. Karena itu di alam lebih banyak dijumpai nuri bayan yang betina dibanding yang jantan.
Saat bertelur, Nuri Bayan betina akan menghasilkan 2 telur, dan jika menetas semua, biasanya anakan akan berjenis kelamin berbeda (jantan dan betina). 

Makanan utama Nuri Bayan adalah buah-buahan. Buah favoritnya delima dan pepaya. Namun jika berminat menangkarnya, Anda bisa juga menyediakan beberapa jenis buah seperti mangga, jambu biji, pisang, melon. 

Kamis, 23 Mei 2013

BALAPAN MERPATI DI TAIWAN

Lomba Balap Merpati Taiwan, sudah terkenal di seluruh dunia. Setidaknya ada sekitar 500 klub dan 50.000 penggiat merpati yang ada di Taiwan.  Faktor utamanya mengapa merpati sangat berkembang di Taiwan adalah  hadiah uang begitu besar dan kayaknya tidak ada negara di dunia yang bisa menandinginya.  
Setiap tahun Taiwan mengimpor banyak merpati dari Eropa dan beberapa dari Amerika.  Bahkan setiap bulan ada perlombaan balap merpati di Taiwan. Jika tidak disponsori oleh salah satu klub, maka akan disponsori oleh klub lain.   Persaingan balap merpati terasa begitu sengit dan mungkin di luar batas imajinasi anda yang belum pernah melihatnya langsung.   
Lomba Balapan Merpati Di Negeri Taiwan merupakan hobi elit, dimana penggemarnya adalah kalangan menengah ke atas.  Balap merpati di taiwan merupakan balapan jarak jauh, jadi burung harus kuat dan pintar.  Burung Merpati yang ikutan lomba jumlahnya bisa ribuan di lepas dari tengah laut menggunakan kapal, merpati yang paling cepat sampai ke rumahnya itulah yang juara. Merpati sendiri termasuk burung yang memiliki bakat alam yang bisa membuatnya kembali ke sarang meskipun sudah pergi lama dan jarak yang sangat jauh. 
Saking terkenalnya hobi burung merpati di taiwan sampai-sampai kasus penculikan burung merpati sangat umum di Taiwan.

Senin, 13 Mei 2013

Ayam Pegar (Pheasant) Yang Populer Dipelihara

Ayam pegar yang sangat populer sebagai hewan peliharaan, diantaranya adalah : 
1. Ayam Pegar Emas / Golden Pheasant Chrysolophus pictus


Ayam pegar emas ini sangat indah warna bulunya dan berasal dari dataran China bagian barat, saat ini banyak diternakkan di  Inggris. Golden Pheasant jantan rata-rata berukuran 90-105 cm, sementara betina 60 – 80 cm.  Ayam Golden Pheasant telah dipiara di Eropa setidaknya sejak 1740 dan ayam pegar ini tercatat dalam tradisi Cina dan seni China selama berabad-abad lamanya Burung-burung indah adalah asli pegunungan di Cina Tengah, dan meskipun mereka cukup umum sebagai burung penangkaran, sangat sedikit yang diketahui tentang kebiasaan alami mereka. Pegar Emas menghuni habitat yang hampir tidak dapat diakses. Dipenuhi dengan vegetasi lebat, seringkali di tepian gunung berhutan dan lereng bukit yang berbahaya dan berbatu. Akibatnya, sedikit yang diketahui tentang habitat mereka, meskipun yakin bahwa mereka berbagi relung mereka dengan burung lain. Emas Pheasants cenderung agak rahasia. Mereka bisa terbang tetapi burung ini sebenarnya lebih anggun di tanah. Jantan warna-warni merata dan menyebarkan bulu yang cantik. Saat ini, banyak Emas Pheasants telah disilangkan dengan Lady Amherst Pheasants dan burung lainnya, dan mungkin sulit untuk menemukan galur murni ayam ini.


 2. Ayam Pegar Lady Amherst Chrysolophus amherstiae,
Ayam pegar ini berasal dari bagian barat daya Cina dan Myanmar dan punya sebaran besar. Berkembang biak di tempat lain dan telah membentuk populasi liar mandiri di beberapa bagian Inggris berpusat di sekitar Bedfordshire.
Ukuran Jantan dewasa adalah 100-120 cm, warna jantan dengan kepala hitam dan silver, abu-abu ekor panjang dan pantat, dan merah, biru, putih dan kuning bulu tubuh.
Meskipun penampilan mencolok jantan, burung ini sangat sulit untuk dilihat di habitat alami mereka, yang padat, hutan gelap dengan belukar. makanan biji-bijian, daun dan invertebrata, tapi bertengger di pohon-pohon di malam hari. Mereka bisa terbang tetapi mereka lebih memilih untuk berjalan kayak ayam biasa, tetapi jika mereka kaget tiba-tiba bisa terbang ke atas dengan kecepatan tinggi, dengan suara sayap yang khas. Nama Lady Amherst untuk memperingati Sarah Countess Amherst, istri William Pitt Amherst, Gubernur Jenderal Bengal, yang bertanggung jawab untuk mengirimkan spesimen pertama dari burung ini ke London pada tahun 1828.



3. Ayam Pegar Perak (Silver Pheasant) Lophura nycthemera
Silver Pheasant berasal dari daerah pegunungan daratan Asia Tenggara, dan bagian selatan dan timur Cina. Populasi ayam pegar perak telah berkembang di Hawaii dan daerah lain di Amerika Serikat. Jantan memiliki pola warna hitam dan putih, sementara betina kebanyakan coklat. Baik Jantan dan betina punya kaki merah dan muka merah. Ayam pegar perak memiliki 15 subspesies dan kebanyakan dari mereka relatif berbeda.Ayam pegar perak jantan subspesies terbesar memiliki panjang total minimal 120-125 cm, dengan ekor yang dapat mencapai 30 inci (75 cm). Sedangkan yang terkecil dari subspesies ini jarang mencapai 28 inci (70 cm), dengan ekor hingga 12 inci (30 cm). Ayam Pegar Perak betina perak lebih kecil dibandingkan dengan laki-laki, yang terbesar mampu mencapai sekitar 28 inci (70 cm).Ayam Pegar Perak makan  buah-buahan dan biji-bijian, juga  memakan invertebrata. Mereka biasanya makan di pagi hari maupun di malam hari. Termasuk burung darat yang tidak suka terbang, tetapi jika terganggu akan lepas landas untuk mencapai daerah yang tersembunyi.Musim kawin bervariasi sesuai dengan kisaran. Mereka bersarang di tanah  6 hingga 9 telur. Spesies ini dikenal berkembang biak dalam kelompok kecil dan anak-anak burung perak akan menetas selama musim hujan. Penetasan di penangkaran sekitar 25-26 hari. 

4. Ayam Pegar Biasa Phasianus colchicus
Salah satu subspecies dari ayam pegar biasa (common pheaant) yang banyak di budidayakan adalah ayam pegar leher kalu cina. Ciri utama dari Ayam Pegar Leher Kalung Cina adalah adanya bulu putih di lehar mirip kalung yang melingkari lehernya. Ayam pegar jenis ini banyak diintroduksi dari tempat asalnya di dataran cina ke amerika, inggris, daratan eropa dan tempat lain di dunia. Tujuan pengembangbiakan ayam pegar leher kalung adalah untuk olehraga berburu.
 

AYAM PEGAR, AYAM HIAS PALING CANTIK DI DUNIA

Burung Pheasant atau juga dikenal dengan nama Ayam Pegar adalah sejenis unggas dari famili Phasianidae. Kalau di Indonesia yang termasuk famili ini adalah Burung Kuau.  Ayam Pegar punya perbadaan warna antara jantan dan betina yang sangat mencolok. Warna bulu ayam pegar jantan lebih cerah dan kaya warna serta memiliki ekor yang lebih besar dan panjang. Ukuran tubuh jantan umumnya lebih besar dari pada betina.   


Terdapat 35 spesies pheasant dari 11 genus ayam pegar yaitu:
  • Pegar Darah (genus Ithaginis)
    • Pegar Darah, (I. cruentus)
  • Koklass (genus Pucrasia)
    • Pegar Koklass, (P. macrolopha)
  • Gallopheasants (genus Lophura)
    • Pegar Kalij, (L. leucomelanos)
      • Pegar Kalij Jambul Putih, (L. l. hamiltoni)
      • Pegar Kalij Nepal, (L. l. leucomelanos)
      • Pegar Kalij Punggung Hitam, (L. l. melanota)
      • Pegar Kalij Hitam, (L. l. moffitti)
      • Pegar Kalij Dada Hitam, (L. l. lathami)
      • Pegar kalij William, (L. l. williamsi)
      • Pegar kalij Oate, (L. l. oatesi)
      • Pegar Kalij Crawfurd, (L. l. crawfurdi)
      • Pheasant Kalij Lineata, (L. l. lineata)
    • Pegar Perak, (L. nycthemera)
    • Pegar Imperial, (L. imperialis)
    • Pegar Edward, (L. edwardsi)
    • PPegar Swinhoe, (L. swinhoii)
    • Pegar Salvadori, (L. inornata)
    • Pegar Punggung Api Tak Berjambul, (L. erythrophthalma)
      • Pegar Punggung Api Tak Berjambul Malaysia, (L. e. erythrophthalma)
      • Pegar Punggung Api Tak Berjambul Kalimantan, (L. e. pyronota)
    • Pegar Punggung Api Berjambul, (L. ignita)
      • Pegar Kecil Punggung Api Berjambul Kalimantan, (L. i. ignita)
      • Pegar Besar Punggung Api Berjambul Kalimantan, (L. i. nobilis)
      • Pegar Punggung Api Berjambul Vieilott, (L. i. rufa)
      • Pegar Punggung Api Berjambul Delacour, (L. i. macartneyi)
    • Pegar Punggung Api Siam, (L. diardi)
    • Pegar Berpial Bulwer, (L. bulweri)
  • Pegar Bertelinga (genus Crossoptilon)
    • Pegar Bertelinga Putih, (C. crossoptilon)
    • Pegar Bertelinga Coklat, (C. mantchuricum)
    • Pegar Bertelinga Biru, (C. auritum)
  • Pegar Cheer (genus Catreus)
    • Pegar Cheer, (C. wallichi)
  • Pegar Ekor Panjang (genus Syrmaticus)
    • Pegar Reeve, (S. reevesi)
    • Pegar Elliot, (S. ellioti)
    • Pegar Ekor Balok, (S. humiae)
    • Pegar Mikado, (S. mikado)
    • Pegar Tembaga, (S. soemmerringi)
  • Pegar (genus Phasianus)
    • Pegar Hijau (P. versicolor)
    • Pegar Biasa, (P. colchicus)
      • Pegar Kaukasus, (Phasianus colchicus colchicus)
      • Pegar Sayap Putih, (Phasianus colchicus chrysomelas/principalis )
      • Pegar Pangeran Wales, (Phasianus colchicus principalis)
      • Pegar Leher Cincin Mongolia atau White-winged Ring-necked Pheasants, (Phasianus colchicus mongolicus)
      • Pegar Tarim, (Phasianus colchicus tarimensis)
      • Pegar Leher Cincin Cina, (Phasianus colchicus torquatus)
      • Pegar Taiwan, (Phasianus colchicus formosanus)
  • Pegar Ruffed (genus Chrysolophus)
    • Pegar Emas, (C. pictus)
    • Pegar Lady Amherst, (C. amherstiae)
  • Pegar Merak (genus Polyplectron)
    • Pegar Merak Ekor Perunggu, (P. chalcurum)
    • Pegar Merak Pegunungan, (P. inopinatum)
    • Pegar Merak Germain, (P. germaini)
    • Pegar Merak Abu-abu (P. bicalcaratum)
    • Pegar Merak Malaysia, (P. malacense)
    • Pegar Merak Borneo, (P. schleiermacheri)
    • Pegar Merak Palawa, (P. emphanum)
  • Argus Berjambul (genus Rheinartia)
    • Pegar Argus Berjambul, (R. ocellata)
  • Argus Besar (genus Argusianus)
    • Pegar Argus Besar, (A. argus)
    • Pegar Argus Belang Ganda, (Argusianus bipunctatus)

Cara Memelihara dan Pengembangbiakan Burung Pegar
Makanan

Burung Pegar termasuk omnivora, makan segala sesuatu dari buah dan sayuran, biji-bijian, akar, umbi, daun, serangga, belalang, keong dan siput.
Mereka memerlukan makanan berprotein yang cukup, jika protein dalam tubuhnya tidak mencukupi pheasant memiliki kecenderungan untuk kanibalisme. Ketersediaan gandum campuran yang memastikan berprotein tinggi atau menggunakan makanan alternatif yang lain misalnya jagung dengan protein, kacang kedelai dan vitamin. Dapat pula dilengkapi dengan sayuran hijau, apel potong dadu dan wortel parut. Burung memerlukan pasokan air bersih.

Pembiakan/Budidaya Burung Pegar
Kandang burung membutuhkan ruang yang agak luas berlantaikan tanah serta diberi semak-semak, dengan megaplikasi kebiasan burung ini di alam yang membangun sarang mereka di tanah dan di tempat rahasia/tersembunyi. Pheasant bukan pengasuh yang baik dan telur mungkin perlu diinkubasi atau ditetaskan di mesin tetas untuk memastikan telur-telur terebut menetas. Ini membutuhkan waktu sekitar 23 hari untuk burung hias seperti Golden Retriever, Amherst, Nepals, Firebacks, Silvers dan Reeves untuk menetas, dan sekitar 25 hari untuk telur burung hias (ringnecks Cina, Mongolia dan Blackneck).

Ketika menangkarkan burung ini, harus dihindari populasi burung dalam kandang yang penuh sesak karena mereka dapat memiliki kecenderungan kanibalisme. Sebuah kandang burung untuk sepasang burung (kebanyakan dimasukkan sepasang) perlu setidaknya 6m X 3m sehingga halaman yang luas diperlukan. Kawat ayam/ram tidak boleh terlalu kecil karena burung-burung dapat mengalami kerusakan kepala jika mereka memukul kawat. Jangan lupa didalam kandang diberikan batang atau ranting pohon dengan diameter sekitar 75-100 mm untuk bertengger.

Jumat, 10 Mei 2013

MENGENAL BURUNG MALEO YANG UNIK DAN LANGKA

Burung Maleo adalah Jenis Burung Yang hanya bisa dijumpai di Pulau Sulawesi, sehingga disebut burung endemik Sulawesi. Ukuran Burung Maleo ini kira-kira sebesar ayam bangkoklah kira-kira, dengan ciri khas ada bulu dada warna putih dengan bulu hitam dominan di tubuhnya.  Yang unik dari burung maleo adalah Telur dan Cara Menetaskan telurnya.  Karena Telunya ukurannya besar maka dia tidak mengerami sendiri telurnya itu. 
Ukuran Telur Maleo kira-kira lima lima kali ukuran telur ayam kampung.  Sehingga ada mitos yang tidak benar, setelah bertelur burung maleo pingsan.  Di Pulau Sulawesi sendiri sudah jarang dijumpai burung maleo ini.
Burung Maleo hanya dapat ditemukan di Sulawesi merupakan burung simbol alam dan budaya sulawesi yang unik. Maleo diklasifikasikan dalam megapoda yang artinya burung berkaki besar.  Burung ini mengalami keterancaman karena perburuan terutama telornya yang berukuran besar dan hilangnya habitat alami. 

Klasifikasi taksonomi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves (burung)
Ordo : Galliformes
Familia : Megapodidae
Genus : Macrocephalon
Species : Macrocephalon maleo Muller,1846

Karakteristik morfologis
Ukuran besar 55-60 cm, warna tubuh didominasi hitam dan perut putih kemerahanjambuan, dengan panjang ekor sedang sampai panjang. Muka kuning gundul; tungkai abu-abu.  Mahkota abu-abu kekuningan tua tidak bertanduk.    

Distribusi
Maleo terdistribusi sepanjang sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah dengan sedikit daerah bersarang di daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, dan tidak diketemukan di daerah yang terdeforestasi secara luas di semenanjung barat daya Sulawesi (Dekker,1990, dalam Butchard and Baker, 2000).
  
Perilaku
Populasi hewan endemik Indonesia ini hanya ditemukan di hutan tropis dataran rendah pulau Sulawesi. Maleo bersarang di daerah pasir yang terbuka, daerah sekitar pantai gunung berapi dan daerah-daerah yang hangat dari panas bumi untuk menetaskan telurnya yang berukuran besar, mencapai lima kali lebih besar dari telur ayam. Setelah menetas, anak Maleo menggali jalan keluar dari dalam tanah dan bersembunyi ke dalam hutan. Anak Maleo ini sudah dapat terbang, dan harus mencari makan sendiri dan menghindari hewan pemangsa, seperti ular, kadal, kucing, babi hutan dan burung elang.

Reproduksi
Berbiak dengan bertelur secara komunal pada suatu area peneluran, dimana telur akan menetas tanpa bantuan induknya.   Sarang terletak di pantai atau dekat sumber mata air panas geothermal.  Pasangan Maleo bersama-sama mendekati lokasi bertelur (bertengger di pohon terdekat), dan pada awal paginya  mereka membuat lubang percobaan sebelum bersungguh-sungguh menggali.  Salah seekor maleo bertugas menggali sedangkan pasangannya beraksi sebagai penjaga.  (MacKinnon 1978, D. N. Jones et al. 1995).

Makanan
Maleo Senkawor adalah monogami spesies. Pakan burung ini terdiri dari aneka biji-bijian, buah, semut, kumbang serta berbagai jenis hewan kecil.

Status Konservasi
Melalui PP No. 7 tahun 1999, Pemerintah Indonesia menetapkan maleo menjadi satwa dilindungi sejak tahun 1972.   Survey lokasi peneluran dari tahun 1990 sampai 2000 lebih dari 50% berada didalam kawasan lindung penting di TN. Lore lindu, CA. Morowali dan TN. Bogani Nani Warta bone dan SM Tanjung Matop.  IUCN RedList 2007 menetapkan statusnya sebagai  endangered (terancam) dan dalam CITES masuk kategori Appendix I.  

Sabtu, 04 Mei 2013

FALCONRY BURUNG HANTU LEBIH OKE

Penggemar Falconry  birds of prey,  tentu kenal dengan burung hantu (owl).  Burung hantu termasuk raptor atau burung pemangsa puncak dan popularitas burung hantu kini sejajar dengan burung falcon dan elang. Untuk Falconry di Indonesia burung hantu merupakan pilihan terbaik sebagai burung falconry, mengingat burung elang dan falcon termasuk burung yang dilindungi. Kalau tidak salah hanya 1 (satu) jenis saja burung hantu yang dilindungi yaitu Otus migicus beccarii alias burung hantu biak.  
Burung Hantu sendiri adalah lambang Kebijaksanaan, meski dikaitkan dengan hal-hal mistis dan menyeramkan.  Di Indonesia sendiri banyak spesies burung hantu yakni ada sekitar ....jenis. Ada dua Family burung hantu yaitu suku burung serak atau burung-hantu gudang (Tytonidae) dan suku burung hantu sejati (Strigidae). Banyak dari jenis-jenis burung hantu ini yang merupakan jenis endemik (menyebar terbatas di satu pulau atau satu wilayah saja) di Indonesia, terutama dari marga Tyto, Otus, dan Ninox.

Burung hantu merupakan burung pemburu yang handal. Paruh yang tajam dan kuat, kaki dan kuku tajam yang cekatan mencengkeram, kemampuannya berdiam mengintai ditunjang dengan kepala yang mampu berbutar 230 derajat, Matanya yang meghadap ke depan mampu mengukur jarak dengan tepat, ditambah dengan kemampuannya terbang dengan tanpa mengeluarkan suara. Bahkan beberapa spesies burung hantu selain mempunyai pendengaran yang baik juga mempunyai bulu-bulu di wajah yang ikut mengarahkan suara sehingga mampu mendeteksi keberadaan mangsa hanya dengan menggunakan suara.
Makanan utama burung hantu ini adalah mamalia kecil tetapi burung ini juga senang berburu mangsa lainnya seperti burung, ikan, reptil dan serangga .
Peranan Burung Hantu bagi pertanian sangat besar bahkan di Malaysia Burung Hantu banyak ditangkarkan di Perkebunan Kelapa Sawit untuk membasmi hama tikus.

Saat ini burung hantu yang populer adalah Barn Owl (Tyto Alba)
Burung hantu putih berukuran besar (34 cm) dengan ciri piringan wajah berwarna putih, melebar berbentuk hati. Tubuh bagian atas kuning tua kecoklatan, pucat dengan bercak-bercak halus. Tubuh bagian bawah putih dengan bintik-bintik hitam halus. Warna keseluruhan beraneka ragam dan pada burung yang belum dewasa berwarna kuning tua lebih gelap.   Barn Owl tidak membuat sarang seperti burung lainnya, tetapi ia memanfaatkan lubang di pohon, tebing dan gua gua bahkan sering juga ditemukan bersarang dalam struktur bangunan buatan manusia seperti lumbung, atap rumah, cerobong asap , box sarang buatan dan struktur lainnya. Burung betina bertelur dengan jumlah 4-7 telur kadang bisa lebih, yang akan menetas dalam waktu 29-34 hari. Barn Owl muda akan menjadi dewasa pada usia 7-10 minggu setelah menetas dan siap untuk mandiri pada sia 3-5 bulan. yang harus diperhatikan jika kita berniat menangkarkan burung ini adalah usia pasangan ini harus berumur minimal 1 tahun agar bisa cepat bertelur.

Jumat, 03 Mei 2013

JUMLAH SPESIES BURUNG RAPTOR DIURNAL DI INDONESIA

Sebagai negara megabiodiversity, keragaman jenis burung pemangsa (BOP= Bird Of Prey) yang aktif disiang hari (diurnal) di Indonesia sangatlah kaya. Menurut penelitaian setidaknya lebih dari 70 jenis burung pemangsa yang bisa dijumpai IndonesiaBagi penggemar falconry, banyak pilihan jenis yang bisa dijadikan burung kesayangan anda.
Menurut Sukmantoro et al. (2007) setidaknya ada 71 spesies raptor diurnal ini bisa ditemukan di Indonesia  Sekitar 10 spesies merupakan spesies yang endemik di Indonesia bahkan di antaranya sebagai spesies endemik pulau, seperti Elang Jawa (Spizaetus bartelsi), Elang Sulawesi (Spizaetus lanceolatus) dan beberapa spesies lainnya.   Semua spesies raptor diurnal dilindungi peraturan negara yaitu melalui undang-undang No. 5 tahun 1990, tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya, serta PP 7 dan 8.

Untuk Raptor diurnal atau yang aktif di siang hari selanjtnya di kelompokan menjadi 2 Familly (Sukmantoro et al. 2007) yaitu;
  • Accipitridae, 61 Spesies
  • Falconidae, 10 Spesies
Dilihat dari penyebaran spesies raptor diurnal  di Indonesia; 32 spesies memiliki penyebaran di Sumatera dan di pulau tersebut tidak memiliki spesies endemik raptor (kecuali apabila Elang ular Andaman, Elangular Mentawai dan Elangular Simeuleue diyakini dan ditetapkan menjadi spesies yang terpisah). Jawa memiliki 28 spesies raptor dimana satu spesies yaitu Elang Jawa merupakan spesies yang endemik. Kalimantan memiliki 27 spesies raptor dengan satu spesies Elangular Kinabalu (Spilornis kinabaluensis) adalah endemik pulau Kalimantan. 32 spesies juga terdistribusi di Sulawesi dimana 6 spesies diantaranya masuk dalam katagori endemik. Sedangkan Maluku, Nusa Tenggara dan Papua berurut-turut memiliki jumlah spesies raptor adalah 21 spesies, 22 spesies dan 31 spesies, dimana Maluku memiliki 2 spesies endemik dan Nusa Tenggara hanya 1 endemik spesies yaitu Elang Flores (Spizaetus floris). Dilihat dari jumlah endemisitas raptor, Sulawesi yang memiliki jumlah raptor endemik terbanyak, apalagi pada saat Sikepmadu Sulawesi (Pernis celebensis) secara taksonomi terpisah dengan S. celebensis di Filipina (pemisahan secara taksonomi masih dalam proses), jumlah raptor endemik di pulau tersebut akan lebih banyak.

Dari 71 spesies raptor di Indonesia, 2 spesies masuk katagori terancam punah (endangered) menurut IUCN yaitu Elang Jawa dan Elang Flores. Status rentan (vulverable) dimiliki oleh 4 spesies raptor yaitu Elangular Kinabalu, Rajawali Papua, Rajawali Totol dan Elang Wallace. Dari status perdagangan, semua spesies raptor masuk dalam Appendix 2 CITES kecuali Alapalap Kawah (Falco peregrinus). Menariknya, Elang Jawa pernah masuk dalam kriteria sangat terancam punah (Critical Endangered) tetapi kemudian turun kembali karena banyak ditemukan populasi-populasi baru, hasil dari berbagai survei mengenai jenis ini.

sumber: RAIN

Kamis, 02 Mei 2013

Jenis-Jenis BURUNG Yang Perlu Ijin Untuk Memelihara

Bagi Penggemar Burung, berikut daftar Jenis Burung yang dilindungi oleh Undang-Undang yang wajib anda tahu. Kenapa Anda Harus Tahu Burung Yang dilindungi oleh Undang-Undang? ini alasannya:
Dalam ilmu hukum dikenal teori fiksi hukum yang menyatakan bahwa diundangkannya sebuah peraturan perundang-undangan oleh instansi yang berwenang mengandaikan semua orang mengetahui peraturan tersebut.  Dengan kata lain tidak ada alasan bagi pelanggar hukum untuk menyangkal dari tuduhan pelanggaran dengan alasan Tidak Tahu hukum atau peraturannya.  Jadi Jika anda berniat memelihara burung dilindungi anda harus tahu konsekwensinya dan sebaiknya punya ijin memelihara atau surat-surat penitipan satwa dari BKSDA.

1
Accipitridae
Burung alap-alap, Elang (semua jenis dari famili Accipitridae)
2
Aethopyga exima
Jantingan gunung
3
Aethopyga duyvenbodei
Burung madu Sangihe
4
Alcedinidae
Burung udang, Raja udang (semua jenis dari famili Alcedinidae)
5
Alcippe pyrrhoptera
Brencet wergan
6
Anhinga melanogaster
Pecuk ular
7
Aramidopsis plateni
Mandar Sulawesi
8
Argusianus argus
Kuau
9
Bubulcus ibis
Kuntul, Bangau putih
10
Bucerotidae
Julang, Enggang, Rangkong, Kangkareng (semua jenis dari famili Bucerotidae)
11
Cacatua galerita
Kakatua putih besar jambul kuning
12
Cacatua goffini
Kakatua gofin
13
Cacatua moluccensis
Kakatua Seram
14
Cacatua sulphurea
Kakatua kecil jambul kuning
15
Cairina scutulata
Itik liar
16
Caloenas nicobarica
Junai, Burung mas, Minata
17
Casuarius bennetti
Kasuari kecil
18
Casuarius casuarius
Kasuari
19
Casuarius unappenddiculatus
Kasuari gelambir satu, Kasuari leher kuning
20
Ciconia episcopus
Bangau hitam, Sandanglawe
21
Colluricincla megarhyncha
Burung sohabe coklat
22
Crocias albonotatus
Burung matahari
23
Ducula whartoni
Pergam raja
24
Egretta sacra
Kuntul karang
25
Egretta spp.
Kuntul, Bangau putih (semua jenis dari genus Egretta)
26
Elanus caerulleus
Alap-alap putih, Alap-alap tikus
27
Elanus hypoleucus
Alap-alap putih, Alap-alap tikus
28
Eos histrio
Nuri Sangir
29
Esacus magnirostris
Wili-wili, Uar, Bebek laut
30
Eutrichomyias rowleyi
Seriwang Sangihe
31
Falconidae
Burung alap-alap, Elang (semua jenis dari famili Falconidae)
32
Fregeta andrewsi
Burung gunting, Bintayung
33
Garrulax rufifrons
Burung kuda
34
Goura spp.
Burung dara mahkota, Burung titi, Mambruk (semua jenis dari genus Goura)
35
Gracula religiosa mertensi
Beo Flores
36
Gracula religiosa robusta
Beo Nias
37
Gracula religiosa venerata
Beo Sumbawa
38
Grus spp.
Jenjang (semua jenis dari genus Grus)
39
Himantopus himantopus
Trulek lidi, Lilimo
40
Ibis cinereus
Bluwok, Walangkadak
41
Ibis leucocephala
Bluwok berwarna
42
Lorius roratus
Bayan
43
Leptoptilos javanicus
Marabu, Bangau tongtong
44
Leucopsar rothschildi
Jalak Bali
45
Limnodromus semipalmatus
Blekek Asia
46
Lophozosterops javanica
Burung kacamata leher abu-abu
47
Lophura bulweri
Beleang ekor putih
48
Loriculus catamene
Serindit Sangihe
49
Loriculus exilis
Serindit Sulawesi
50
Lorius domicellus
Nori merah kepala hitam
51
Macrocephalon maleo
Burung maleo
52
Megalaima armillaris
Cangcarang
53
Megalaima corvina
Haruku, Ketuk-ketuk
54
Megalaima javensis
Tulung tumpuk, Bultok Jawa
55
Megapoddidae
Maleo, Burung gosong (semua jenis dari famili Megapododae)
56
Megapodius reintwardtii
Burung gosong
57
Meliphagidae
Burung sesap, Pengisap madu (semua jenis dari famili Meliphagidae)
58
Musciscapa ruecki
Burung kipas biru
59
Mycteria cinerea
Bangau putih susu, Bluwok
60
Nectariniidae
Burung madu, Jantingan, Klaces (semua jenis dari famili Nectariniidae)
61
Numenius spp.
Gagajahan (semua jenis dari genus Numenius)
62
Nycticorax caledonicus
Kowak merah
63
Otus migicus beccarii
Burung hantu Biak
64
Pandionidae
Burung alap-alap, Elang (semua jenis dari famili Pandionidae)
65
Paradiseidae
Burung cendrawasih (semua jenis dari famili Paradiseidae)
66
Pavo muticus
Burung merak
67
Pelecanidae
Gangsa laut (semua jenis dari famili Pelecanidae)
68
Pittidae
Burung paok, Burung cacing (semua jenis dari famili Pittidae)
69
Plegadis falcinellus
Ibis hitam, Roko-roko
70
Polyplectron malacense
Merak kerdil
71
Probosciger aterrimus
Kakatua raja, Kakatua hitam
72
Psaltria exilis
Glatik kecil, Glatik gunung
73
Pseudibis davisoni
Ibis hitam punggung putih
74
Psittrichas fulgidus
Kasturi raja, Betet besar
75
Ptilonorhynchidae
Burung namdur, Burung dewata
76
Rhipidura euryura
Burung kipas perut putih, Kipas gunung
77
Rhipidura javanica
Burung kipas
78
Rhipidura phoenicura
Burung kipas ekor merah
79
Satchyris grammiceps
Burung tepus dada putih
80
Satchyris melanothorax
Burung tepus pipi perak
81
Sterna zimmermanni
Dara laut berjambul
82
Sternidae
Burung dara laut (semua jenis dari famili Sternidae)
83
Sturnus melanopterus
Jalak putih, Kaleng putih
84
Sula abbotti
Gangsa batu aboti
85
Sula dactylatra
Gangsa batu muka biru
86
Sula leucogaster
Gangsa batu
87
Sula sula
Gangsa batu kaki merah
88
Tanygnathus sumatranus
Nuri Sulawesi
89
Threskiornis aethiopicus
Ibis putih, Platuk besi
90
Trichoglossus ornatus
Kasturi Sulawesi
91
Tringa guttifer
Trinil tutul
92
Trogonidae
Kasumba, Suruku, Burung luntur
93
Vanellus macropterus
Trulek ekor putih

Rabu, 01 Mei 2013

HOBI FALCONRY OLAHRAGA BERBURU DENGAN BURUNG ELANG

Olahraga Berburu dengan Burung Elang alias Falconry merupakan hal sudah tua, setua peradaban manusia, setidaknya telah dikenal sejak tahun 3500 SM ketika dipraktekkan di Irak (babilonia). Jadi ilmu tentang cara falconry ini sebenarnya sudah banyak dan bisa dipelajari. Namun hobi falconry ini masih jarang sekali di Indonesia.
Selama periode Khalifah Abbasiyah olahraga falconry di Arab dipraktekkan oleh khalifah dan anggota kerajaan. Khalifah Harun Al Rasheed memberi elang sebagai hadiah kepada anggota kerajaan lainnya. Sebelum tukang pos dan jasa pengiriman kilat ada, para pemimpin suku, syekh di arab sana biasa mengirim pesan di antara kamp menggunakan burung elang/falcon.
Falconry menjadi simbol budaya daerah dan lambang nasional Uni Emirat Arab dan 50 persen dari semua falconers di seluruh dunia berasal dari Timur Tengah.

Melatih Burung Elang dan Alap-Alap (Falcon) yang terkenal buas menjadi jinak dan menurut memang menjadi kebanggaan tersendiri bagi para penggiat Falconry.  Hobi ini adalah hobi para bangsawan dan kaum jetset dunia yang suka dengan rasa petualangan di alam bebas melalui kegiatan berburu.
Falconry sendiri adalah sebuah teknik atau trik untuk melatih burung pemangsa (Raptor). Sedangkan Falconer adalah orang yang melakukan falconry atau orang yang menjadikan raptor tersebut sebagai partnernya. Burung elang bukanlah hewan peliharaan seperti ayam atau kelinci yang sering orang pelihara dirumah. Karena pada dasarnya, burung elang adalah hewan liar, buas, pemakan daging, karena mereka hewan liar bisa saja sewaktu-waktu menyerang pemiliknya.
Teknik yang umum digunakan dalam melatih Burung raptor atau elang, adalah:

  • FoF (Feed on Fist) : Memberi makan Elang di atas tangan. Posisi Elang bertengger pada sarung tangan dan makanan dipegang di sarung tangan.
  • JTTF (Jump To The Fist) : Memberikan makan Elang dengan cara memancing Elang untuk loncat ke tangan. Sama seperti FTTF hanya jaraknya lebih pendek, tidak cukup untuk Elang terbang, hanya cukup untuk Elang meloncat.
  • FTTF (Flaying To The Fist) : Memberi makan ELang dengan cara memancing Elang untuk terbang ke tangan.
  • FF (Free Fly) : Keadaan elang sudah tidak dipasang leash/creance lagi sewaktu pelatihan. Pada tahap ini elang tidak akan kabur/escape dan sudah terbentuk ikatan antara falconer dengan elang nya.
Burung yang biasa dijadikan Falconry adalah:
1. Keluarga Burung Elang Eagle

2. Keluarga Burung Falcon atau Alap-alap
3. Keluarga Burung Elang Hawk
4. Keluarga Burung Hantu