Ayam arab tergolong sebagai ayam buras, namun memiliki keunggulan dibanding ayam kampung dalam soal produksi telurnya. Produksi telur ayam arab bisa mencapai 190 sampai 250
butir per tahun dengan berat rata – rata telurnya adalah 40 Gram. Untuk dijadikan ayam pedaging Ayam arab kurang sesuai, karena daging Ayam Arab punya warna kulit yang kehitaman dan daging tipis dibanding ayam kampung sehingga kurang disukai masyarakat. Ayam arab sendiri ada dua jenis dari sisi bulunya ada yang keperakan dan ada yang kemerahan.
Ayam arab memiliki sifat fisik sperti ayam kampung, yaitu tubuh kecil, konsumsi pakan rendah, dan tahan terhadap penyakit di daerah tropis. Dilain sisi, ayam arab mempunyai karakter seperti ayam petelur, yaitu tidak mengenal fase mengeram dan mampu bertelur sepanjang tahun. Produktivitasnya jika dipelihara secara intensif dapat mencapai 80% sehingga ayam arab ini bisa dikategorikan ayam petelur. Beberapa penelitian mengatakan kalau telur ayam arab ini lebih baik dari telur kampung biasa. Telur ayam arab bebas alergi, meski proteinnya lebih tinggi tapi formula proteinnya lebih ramah sama tubuh, jadi aman bagi anda penderita alergi.
MODEL KANDANG AYAM ARAB
Model kandang yang dipakai untuk memenuhi keperluan produksi telur
tetas, biasanya berbentuk semi-intensif atau berupa kandang ren
berpelataran. Ada dua model kandang yang dapat dibuat, yaitu kandang
tertutup tanpa pelataran dan kandang berpelataran terbuka. Pada model
pertama, ayam arab dipelihara dalam kandang tertutup yang berukuran 2 m X
3 m. Lantai kandang tebuat dari tanah atau semen yang ditaburi dengan
sekam kering. Bagi budi daya ayam arab secara intensif, kandang ini
merupakan pilihan terbaik bagi peternak.
Kandang dapat dibuat berderet beberpa buah sesuai dengan kebutuhan.
Masing-masing kandang dibatsi dengan pembatas yang rapat, yang dapat
dibuat dari bambu atau kawat. Pembuatan pembatas yang rapat ini sangat
penting untuk menghundari ayam arab pejantan bertarung dengan pejantan
lain yang berada di dalam kandang yang bersebelahan. Pertarungan antar
pejantan akan membuat mereka terluka, terutama di bagian kepala dan
muka, karena tersayat di dinding kandang. Berbeda dengan ayam buras yang
bertelur di lantai sekam. Oleh karena itu, peternak tidak perlu membuat
petarangan khusus untuk bertelur. Biasanya, lokasi yang digunakan ayam
arab betina untuk bertelur dipilih secara tetap (tidak berubah), di
salah satu sudut kandang dan digunakan bagi semua induk.
Kandang harus benar-benar kering dan tidak lembap. Oleh karena itu,
perlu dibuat ventilasi udara ang cukup, sehingga aliran udara bebas
bergerak. Atap harus dibuat dengan kemiringan yang tepat, sehingga
aliran air dapat berjalan dengan lancar. Dinding kandang harus
benar-benar bebas dari kemungkinan serangan tikus atau binatang
penganggu lainnya.