Burung Hwa Mei memiliki suara kicauan yang keras dan tajam, sehingga bisa terdengar dimana-mana saat pagi. Burung ini punya warna tubuh coklat dan ciri khas yang mudah dilihat adalah adanya garis putih yang melingkar yang terlihat seperti kacamata pada sekeliling kedua matanya dan memiliki paruh yang berwarna cokelat.
Hwa Mei (Garrulax Canarus) dalam bahasa mandarin berarti alis mata yang dilukis, disebut demikian karena pada daerah dekat mata terdapat garis putih menyolok mirip alis mata.
Hwa Mei asli berasal dari pedalaman daratan Cina dengan warna bulu yang
coklat burung ini lebih mirip seperti warna yang dimiliki burung gereja.
Warna pada hwa mei muda adalah coklat muda untuk membedakan burung
jantan dan betina terlihat pada bulunya. Burung hwa mei jantan memiliki
warna coklat kemerahan atau tidak kusam, sedangkan burung betina warna
merahnya agak kusam. Habitat asli dari burung ini adalah pada hutan
bambu, belukar atau hutan kecil serta hutan-hutan lebat. Hidup mereka
berpasang-pasangan dan suka sekali berterbangan di semak belukar.
Hwa mei memiliki panjang tubuh sekitar ± 17,5 cm, burung ini suka
terbang dan berkeliaran di semak-semak dan mandi di sungai kecil berair
jernih. Di alam bebas burung ini memakan biji-bijian, buah-buahan, dan
serangga. Jenis buah-buahan dan serangga yang baik untuk burung ini
adalah, pepaya, pisang kepok dan serangga kesukaannya adalah jangkrik,
ulat hongkong, belalang dan kroto.
Diantara burung-burung ocehan lainnya hwa mei atau wam bie salah satu
burung yang paling lincah, karena kelincahan gerakannya yang seolah-olah
tak mau diam. Burung jantan dan betina sama-sama bersuara merdu,
perbedaannya hanya pada burung jantan mempunyai suara nyaring dan
bervariasi dan pandai menirukan burung lain sedangkan burung betina
memiliki suara yang tidak begitu nyaring dan tidak bervariasi, tapi
secara umum masih enak didengarkan.
Dalam perawatan burung ini terbilang mudah, tapi harus diperhatikkan.
Seperti kebanyakan perawatan pada burung lain burung ini hanya perlu
perawatan harian seperti di bawah ini :
1. Pada
pukul 07.00 burung dikeluarkan dari dalam rumah untuk diangin-anginkan
di teras. Pukul 07.30 burung di mandikan pada keramba mandi atau semprot
tergantung dari kebiasaan burung tersebut.
2. Bersihkan kandang dengan membuang kotoran, ganti atau tambahkan makanan dan air minum.
3. Pada
pukul 08.00 burung di jemur, penjemuran dapat dilakukan 1-2 jam. Pada
saat penjemuran burung diusahakan agar tidak melihat burung yang
sejenis.
4. Setelah
dijemur, brung diangin-anginkan kembali di teras selama 30 menit
kemudian burung di kerodong dari (pagi pukul 10.00 sampai dengan sore
pukul 15.00) selama dikerodong burung dapat dimaster.
5. Pukul
15.30 burung diangin-anginkan kembali di teras. Perlu diperhatikan
keadaan makanan atau minuman apakah perlu ditambah atau tidak.
6. Pukul 18.00 burung dikerodong lagi, pada masa istirahat burung juga bisa diperdengarkan suara master sampai pagi harinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar