Senin, 24 Juni 2013

Mengenal Dengan Jelas Burung Beo Asli Indonesia (Gracula religiosa)

Burung Beo merupakan burung yang cukup prestisius untuk dipelihara, karena burung ini sanat terkenal pintar dan pandai menirukan suara orang.  Bahkan kata membeo sudah menjadi ungkapan khas dalam bahasa Indonesia yang artinya kurang lebih menirukan dan menurut saja.  Beo dapat berbicara layaknya manusia karena burung beo mampu menggunakan lidahnya untuk menghasilkan vokal sebagaimana halnya kita, manusia.  Burung Beo bisa menggerakkan lidahnya ke depan dan ke belakang ketika berbicara persis kayak kita juga begitu.
Jika anda berniat membeli burung beo kenali dulu jenis beo yang mana yang anda beli.  Ada 4 spesies beo di dunia ini, satu di antaranya adalah Gracula religiosa yang terdiri atas 9 subspesies dan 5 subjenis hidup di Indonesia. Subspesies Burung Beo yang ada di Indonesia ini adalah:
  1. Beo sumbawa (Gracula religiosa venerata): habitat Sumbawa, Bali, Timor, dan Nusa Tenggara.
  2. Beo flores (Gracula religiosa mertensi): Flores, Pantar, dan Alor.
  3. Beo batu ( Gracula religiosa batuensis): Batu dan Kepulauan Mentawai.
  4. Beo jawa (Gracula religiosa religiosa): Jawa, Bali, Sumatera, Bangka, Kalimantan, dan Malaysia.
  5. Beo nias (Gracula religiosa robusta): Pulau Nias, serta pulau-pulau kecil di sebelah barat Sumatera seperti Pulau Babi, Tuangku, dan Bankaru.
beo Jawa

beo nias
Mungkin karena beo yang langka dan paling pintar adalah beo nias, mungkin saja si pedagang burung mencoba mengelabui kita itu adalah beo nias, padahal beo jawa. 
Saat ini yang paling banyak diperdagangkan di pasar adalah beo jawa dan beo india.
Beo jawa memiliki penampilan yang mirip dengan beo nias, hanya saja ukuran tubuh beo jawa lebih kecil. Panjang tubuh beo jawa, diukur dari ujung paruh hingga pangkal ekor rata-rata 29-30 cm. Sedangkan beo nias bisa mencapai 36 cm.
Selain itu cuping kuning pada beo jawa juga berbeda dari beo nias. Cuping kira-kira semacam jengger pada ayam.  Cuping beo nias memanjang ke belakang. Sedangkan cuping beo jawa tidak terlalu panjang.

Sabtu, 15 Juni 2013

BURUNG LEGENDARIS HWA MEI YANG TETAP MEMPESONA

Burung Hwa Mei (Hua Mei) atau juga dikenal dengan burung Wambi mulai terkenal di Indonesia sejak tahun 80an, dan sampai sekarang masih tetap dicintai penggemar burung kicau. Burung ini bukan asli Indonesia, asalnya dari negeri china.   Saat ini sudah sangat kurang kita jumpai burung hwa mei di pasaran, karena pemerintah telah melarang impor burung legendaris ini dari china akibat merebaknya virus flu burung dan sars beberapa tahun silam. 
Burung Hwa Mei memiliki suara kicauan yang keras dan tajam, sehingga bisa terdengar dimana-mana saat pagi.  Burung ini punya warna tubuh coklat dan ciri khas yang mudah dilihat adalah adanya garis putih yang melingkar yang terlihat seperti kacamata pada sekeliling kedua matanya dan memiliki paruh yang berwarna cokelat.

Hwa Mei (Garrulax Canarus) dalam bahasa mandarin berarti alis mata yang dilukis, disebut demikian karena pada daerah dekat mata terdapat garis putih menyolok mirip alis mata.
Hwa Mei asli berasal dari pedalaman daratan Cina dengan warna bulu yang coklat burung ini lebih mirip seperti warna yang dimiliki burung gereja. Warna pada hwa mei muda adalah coklat muda untuk membedakan burung jantan dan betina terlihat pada bulunya. Burung hwa mei jantan memiliki warna coklat kemerahan atau tidak kusam, sedangkan burung betina warna merahnya agak kusam. Habitat asli dari burung ini adalah pada hutan bambu, belukar atau hutan kecil serta hutan-hutan lebat. Hidup mereka berpasang-pasangan dan suka sekali berterbangan di semak belukar.
Hwa mei memiliki panjang tubuh sekitar ± 17,5 cm, burung ini suka terbang dan berkeliaran di semak-semak dan mandi di sungai kecil berair jernih. Di alam bebas burung ini memakan biji-bijian, buah-buahan, dan serangga. Jenis buah-buahan dan serangga yang baik untuk burung ini adalah, pepaya, pisang kepok dan serangga kesukaannya adalah jangkrik, ulat hongkong, belalang dan kroto.
Diantara burung-burung ocehan lainnya hwa mei atau wam bie salah satu burung yang paling lincah, karena kelincahan gerakannya yang seolah-olah tak mau diam. Burung jantan dan betina sama-sama bersuara merdu, perbedaannya hanya pada burung jantan mempunyai suara nyaring dan bervariasi dan pandai menirukan burung lain sedangkan burung betina memiliki suara yang tidak begitu nyaring dan tidak bervariasi, tapi secara umum masih enak didengarkan.
Dalam perawatan burung ini terbilang mudah, tapi harus diperhatikkan. Seperti kebanyakan perawatan pada burung lain burung ini hanya perlu perawatan harian seperti di bawah ini :
1. Pada pukul 07.00 burung dikeluarkan dari dalam rumah untuk diangin-anginkan di teras. Pukul 07.30 burung di mandikan pada keramba mandi atau semprot tergantung dari kebiasaan burung tersebut.
2. Bersihkan kandang dengan membuang kotoran, ganti atau tambahkan makanan dan air minum.
3. Pada pukul 08.00 burung di jemur, penjemuran dapat dilakukan 1-2 jam. Pada saat penjemuran burung diusahakan agar tidak melihat burung yang sejenis.
4. Setelah dijemur, brung diangin-anginkan kembali di teras selama 30 menit kemudian burung di kerodong dari (pagi pukul 10.00 sampai dengan sore pukul 15.00) selama dikerodong burung dapat dimaster.
5. Pukul 15.30 burung diangin-anginkan kembali di teras. Perlu diperhatikan keadaan makanan atau minuman apakah perlu ditambah atau tidak.
6. Pukul 18.00 burung dikerodong lagi, pada masa istirahat burung juga bisa diperdengarkan suara master sampai pagi harinya.

Kamis, 13 Juni 2013

UPAYA PENANGKARAN TRENGGILING

Seringkali di Televisi kita lihat penyelundupan Trenggiling (Manis javanica) baik yang masih hidup maupun sudah mati.  Mengapa Upaya penyelundupan ini sangat sering terjadi? tidak lain karena harga daging trenggiling di pasaran internasional sangat tinggi dan fantastis.
Daging Trenggiling sangat disukai terutama di negeri yang mayoritas penduduknya china.  Di pasar gelap internasional harga daging trenggiling,  mencapai 112 dollar AS per kg (sekitar Rp. 1 juta). Harga jual di restoran bisa mencapai 210 Dollar AS (sekitar Rp 1,9 juta) per kg dan harga sisiknya per keping mencapai 1 dollar AS (sekitar Rp. 9.000).  Daging Trenggiling  diyakini berkhasiat afrodisiak alias obat kuat untuk pria. Trenggiling berpotensi menjadi bahan baku obat dengan kandungan omega-3 dalam EPA dan DHA yang mengurangi risiko kanker, menurunkan peradangan, hipertensi, artritis, serta menjaga fungsi otak.   Sisik Trenggiling mahal karena  mengandung tramadol HCL, zat aktif yang bersifat analgesik (mengatasi rasa nyeri). Tramadol HCL juga terdapat pada psikotropika sabu.  Sisik trenggiling dipercaya bisa menyembuhkan demam, penyakit kulit, dan penyakit kelamin.

Jika melihat peluang tersebut sebagai trenggiling sebagai salah satu kekayaan hayati Indonesia sudah harus ditangkarkan secara legal seperti halnya penangkaran buaya.  Jika tidak populasi di alam akan habis dan kita cuma bisa berpangku tangan tidak ada lagi yang namanya trenggiling di negeri kita.  Daripada cuma diselundupkan dan tidak ada pajak sebagai pemasukan devisa negara dan populasi di alam semakin terancam, para penggiat konservasi penangkaran selayaknya memikirkan upaya penangkaran trenggiling di tanah air. Jika buaya saja bisa ditangkarkan secara legal, pastinya trenggiling juga bisa.  Departemen Kehutanan sendiri telah memprioritaskan penangkaran trenggiling untuk mengatasi penyelundupan Trenggiling.

Trenggiling atau tenggiling, atau pangolin, bahasa Inggrisnya “Scaly Ant Eater”, atau nama latinnya Manis Javania (untuk jenis trenggiling yang hidup di Indonesia,Malaysia dan Indochina) adalah hewan mamalia (menyusui) yang tidak bergigi (Polydota).

Binatang ini hidup di daerah hutan hujan tropis dataran rendah. Makanannya adalah serangga terutama semut dan rayap. Bentuk tubuhnya memanjang. Panjang dari kepala sampai pangkal ekor sekitar 58 cm, sedang panjang ekornya sekitar 45 cm, beratnya sekitar 2 kg. Umumnya trenggiling betina lebih pendek dari trenggiling jantan. Ia memiliki lidah yang dapat dijulurkan hingga sepertiga dari panjang tubuhnya untuk mencari semut disarangnya. Disamping itu trenggiling mempunyai 2 pasang kaki yang pendek, mulut, mata, telinga dan sisik yang sangat keras.
Sisik tenggiling yang bersifat keras, tebal dan tajam itu membantu melindungi dirinya dari musuh. Selain itu ia melindungi dirinya dari musuh dengan cara menggulung badannya hingga seperti bentuk bola. Ia dapat pula mengibaskan ekornya yang bersisik tajam sehingga bisa melukai pengganggunya.
Trenggiling aktif melakukan kegiatannya hanya di malam hari. Ia mampu berjalan beberapa kilometer dan balik lagi kelubang sarangnya yang ditempatinya untuk beberapa bulan.

Diwaktu siang ia bersembunyi di lubang sarangnya. Diantaranya ada yang tinggal diatas dahan pohon. Ia suka bersarang pada lubang-lubang yang berada dibagian akar-akar pohon besar atau membuat lubang di dalam tanah yang digali dengan menggunakan cakar kakinya. Atau ia menempati lubang-lubang bekas hunian binatang lainnya. Pintu masuk kelubang sarang selalu ditutupnya.

Musim kawin trenggiling jatuh pada bulan April sampai Juni. Setelah sang betina mengandung beberapa bulan, ia akan melahirkan anaknya. Anak yang baru dilahirkan beratnya sekitar setengah kg (500 gr), panjang sekitar 45 cm, dan tak lama setelah lahir anak trenggiling langsung bisa berjalan. Waktu lahir sisik si anak masih lembut, namun akan menjadi keras dalam masa 2 hari. Biasanya induk trenggiling akan menjaga anaknya 3 sampai 4 bulan. Selama itu sang anak sering di bawa-bawa oleh induknya di atas ekornya.

Trenggiling terdiri dari satu jenis (genus) dan 7 spesies / species (rumpun), yaitu spesies :
1. Manis Javania, hidup tersebar di Indonesia, Malaysia dan Indochina.
2. Manis Pentadactyla, hidup di Nepal, Himalaya Timur, Myanmar dan China.
3. Manis Carssicaudata, hidup di India dan Srilangka.
4. Manis Tertradactyla, trenggiling tak berekor yang hidup di Asia.
5. Manis Temmenki, hidup di Asia.
6. Manis Triscuspis, hidup di Asia.
7. Manis Gigantea, hidup di Afrika.

Selasa, 11 Juni 2013

JENIS AYAM ADUAN PALING POPULER

Secara Naluriah semua Ayam Jantan mempunyai sifat ingin bertarung bila bertemu dengan ayam jantan lainnya, tidak peduli itu ayam kampung, ayam hutan atau ayam aduan.  Namun yang punya sifat alami tidak pantang mundur ada beberapa jenis yang terkenal dan biasa digunakan sebagai ayam aduan oleh penggemar Ayam Adu. Mungkin selama ini kita hanya kenal ayam bangkok saja sebagai ayam aduan, namun ada banyak jenis ayam adu yang terdapat di berbagai negara terutama dari Asia.
1. AYAM BANGKOK
 Ayam Bangkok mungkin yang paling banyak dikenal oleh masyarakat karena kecerdasannya. Gaya bertarung setiap individu ayam bangkok  biasanya ditentukan oleh garis keturunannya. Banyak variasi gaya bertarung seperti  ngalung, pukul lari, pukulan nyetrum dan lain-lain. Selain dihasilkan oleh garis keturunan juga disebabkan oleh faktor perawatan ayam petarung sejak dini
2. AYAM BURMA.
Ayam Burma berasal dari negara Burma atau sekarang Myanmar. Ayam Burma terkenal dengan  semangat bertarungnya yg luar biasa, dalam pertarungannya ayam jenis ini kebanyakan menggunakan pola menyerang.
Karena sifatnya yang luar biasa dalam bertarung, banyak peternak yang menyilangkan antara Ayam burma dan ayam bangkok yang diharapkan mempunyai keturunan yang membawa sifat indukannya.
3. AYAM SAIGON
Ayam Saigon Berasal dari Vietnam,  Ayam Saigon terkenal dengan ketahanan & kekuatan pukulannya yang bagus dibanding dari jenis ayam aduan lainnya.  Ayam Saigon paling mudah dibedakan dengan ayam petarung yang lain karena terkesan Botak dimana bulu-bulu leher dan sebagian kepala yang tidak tumbuh.

4. AYAM SHAMO
Ayam jenis Shamo, Berasal dari negara Jepang yang mempunyai ciri fisik  paling Atletis dengan sikap atletis 90derajat pada saat berdiri. & terkenal dengan keakuratan pukulannya

5. AYAM BRAZIL
Ayam  Brazil berasal dari negara Brazil. Ayam ini terkenal dengan kecepatan pukulannya.

6. AYAM FILIPIN
Ayam  Filipin berasal dari negara Filipina, Ayam ini terkenal dgn kecepatan geraknya, Ayam Filipin termasuk jenis ayam aduan taji (pisau).
Setiap ayam bangkok memiliki gaya bertarung masing masing yang biasanya dihasilkan oleh garis keturunan, banyak sekali gaya bertarung seperti "selusup, ngalung, pukul lari, dan lain-lain. Kecepatan dan kekerasan pukulan selain dihasilkan oleh garis keturunan juga disebabkan oleh faktor perawatan ayam petarung. Para peternak biasa melatih ayam aduan mereka sejak umur 6-7 bulan. Masing-masing peternak ayam aduan memiliki cara sendiri-sendiri dalam merawat dan melatih ayam bangkok aduan supaya menjadi ayam bangkok petarung yang handal. - See more at: http://bamsbreeder.blogspot.com/2012/12/jenis-ayam-aduan-petarung.html#sthash.zV6pWZhe.dpuf
Setiap ayam bangkok memiliki gaya bertarung masing masing yang biasanya dihasilkan oleh garis keturunan, banyak sekali gaya bertarung seperti "selusup, ngalung, pukul lari, dan lain-lain. Kecepatan dan kekerasan pukulan selain dihasilkan oleh garis keturunan juga disebabkan oleh faktor perawatan ayam petarung. Para peternak biasa melatih ayam aduan mereka sejak umur 6-7 bulan. Masing-masing peternak ayam aduan memiliki cara sendiri-sendiri dalam merawat dan melatih ayam bangkok aduan supaya menjadi ayam bangkok petarung yang handal. - See more at: http://bamsbreeder.blogspot.com/2012/12/jenis-ayam-aduan-petarung.html#sthash.zV6pWZhe.dpuf