CARA BUDIDAYA/PEMBESARAN IKAN SIDAT Di KOLAM
Secara Umum, pembudidayaan ikan sidat ada 3 tahapan, yaitu :
1. Tahap
Pendederan I,
2. Tahap Pendederan II
3. Tahap Pembesaran.
Adanya tahap budidaya
ini dimaksudkan untuk mempercepat laju pertumbuhan ikan sidat. Sampai
saat ini belum ada rekayasa teknologi pembenihan ikan sidat. Sehingga stok benih ikan sidat masih harus
mengandalkan hasil tangkapan dari alam. Benih Ikan sidat ini warnanya masih transparan sehingga disebut glass eel. Benuknya sudah panjang mirip ikan sidat tapi dalam ukuran mini.
Tahap Pendederan I.
Tahap pendederan merupakan tahap pengenalan dan
sekaligus adaptasi awal benih ikan sidat dari alam supaya dapat
dipelihara dalam ekosistem buatan dan pakan yang homogen atau pakan
buatan. Pemeliharan pada tahap ini bertujuan untuk memelihara glass ell
sampai menjadi benih ikan sidat berukuran elver.
Setelah
tahap pendederan I dilakukan maka elver sudah bisa masuk ke tahap
pendederan selanjunya yaitu tahap pendederan II.
Glass
ell yang dipelihara umumny dari jenis A. bicolor dan A.
marmorata. Glass ell untuk jenis A. bicolor berasal dari pantai selatan
Jawa sedangkan A. marmorata berasal dari Poso Sulawesi Tengah dan Tatelu. Berat glass
ell yang ditebar berukuran 0,17 gr/ekor dengan kepadatan untuk setiap
tempat pemeliharaan 6 ekor / liter air.
Penebaran glass ell
dilakukan sesegera mungkin setelah glass ell diterima di tempat
pemeliharaan. Dirsarankan untuk melakukan transportasi pada malam hari
untuk mengurangi stress oleh tingginya suhu lingkungan selama
transportasi apabila dilakukan pada siang hari. Sebelum ditebar ke dalam
tempat pemeliharaan glass ell harus diaklimatisasi terlebih dahulu..
Perlakuan tersebut bisa dilakukan dengan cara menempatkan plastik
packing sehingga mengapung di atas air media pemeliharaan.
Tahap Pendederan II
merupakan tahap persiapan untuk menghasilkan sidat ukuran fingerling
(10 gr/ekor) dan selanjutnya siap di pelihara pada tahapan pembesaran.
Tahap Pembesaran
Tahapan terakhir dari kegiatan budidaya ini adalah pembesaran. Tahapan
pembesaran bertujuan untuk memperoleh ikan sidat ukuran konsumsi (>
200 gr/ekor).
Tempat
pemeliharaan yang digunakan adalah bak beton dengan dimensi 2 x 5 x 1,8
m3 dengan air media yang digunakan hanya 5 m3. Bak pemeliharaan
dilengkapi dengan sistem aerasi sedang, sistem air mengalir. Air media
pemeliharaan berasal dari tandon air sumur artesis yang dialirkan
memalui paralon ke dalam bak pemeliharaan. Volume pergantiian air
sebanyak 300 % per hari. Pada bagian atas bak ditutupi oleh terpal untuk
menjaga suhu air pada kisaran 29 - 31 derajat Celcius .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar