Kualitas koi
Koi yang berkualitas sebenarnya adalah persoalan selera masing-masing ada yang suka koi begini ada juga yang suka koi dengan pola warna tertentu. Kualitas
yang tinggi merupakan perpaduan antara warna-warna putih, merah, hitam,
dan bentuk badan secara keseluruhan.
Secara umum, kualitas koi identik dengan poin yang berlaku di dalam penjurian
perlombaan koi. Bentuk badannya, warnanya, pola warna, dan
keanggunannya. Mendapatkan
kualitas yang bagus adalah suatu hal yang sangat kita harapkan. Dan
pastilah koi demi-kian akan mendapatkan nilai yang tinggi apabila
diikutkan dalam perlombaan. Adalah salah besar apabila kita selama ini
hanya menganggap bahwa nilai seekor koi hanya ditentukan oleh pola warna
badannya ataupun dari besarnya saja.
Pola warna koi
semua tanda-tanda dalam tubuh koi haruslah seimbang. Bagian putih pada
mulut dan bagian ekor paling penting. Kepala yang membentuk huruf
seharusnya ideal, tapi yang berbentuk unik yang sering dibutuhkan. Dua
bagian yang menjadi pusat penilaian adalah bagian kepala dan bahunya dan
daerah ekor. Daerah kepala dan punggung jauh lebih penting dibandingkan
daerah ekor. Warna merah pada kepala harus lebar dan tegas. Garis putih
pada leher sangat diharapkan sekali pada seekor kohaku. Pada daerah
ekor yang sangat diharapkan adalah warna putih yang bersih, tidak
kehitam-hitaman.
Pola warna yang keiihatan berat pada daerah ini sungguh tidak
diharapkan. Warna merah yang buram misalnya, sangat tidak diharapkan
hadir pada daerah ini. Pola Warna dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Warna koi :
warna koi yang dianggap bagus adalah yang benar-benar cemerlang. Artinya
jika dalam seekor koi terdapat warna putih, maka putihnya harus
benar-benar putih tanpa ada gradasi kehitam-hitaman. Demikian pula jika
pada koi terdapat warna merah, maka merahnya harus mencolok, tidak boleh
kemerah-merahan. Hitam pun demikian. Inilah yang sering dipakai untuk
membedakan antara koi lokal dengan harga lokalnya dibandingkan koi impor
dengan harganya yang selangit. Koi lokal umumnya warnanya belum
sempurna benar, lain dengan koi impor yang sudah tidak diragukan lagi.
Selain gradasi warna, bercak atau titik yang tidak "layak" tidak boleh
ada. Misalnya saja pada bagian badan yang berwarna putih bersih tidak
boleh ada setitik pun warna merah atau warna hitam. Masing-masing warna
harus terpisah secara nyata, dan masing-masing mempunyai hidang yang
berbeda. Antara warna merah, putih, hitam, dan warna lain harus terpisah
dan tidak boleh bercam-pur. Bintik putih pun tidak boleh hadir pada
bidang yang berwarna merah ataupun hitam. Jika kita temukan koi yang
tubuhnya diselimuti selaput putih, itu merupakan pertanda bahwa koi
sedang ke-dinginan.
Bentuk badan koi
bentuk badannya bisa dilihat saat koi berenang, karena bentuk badan yang
sempurna akan berpengaruh langsung pada gaya berenangnya. Demikian pula
sebaliknya. Walaupun seekor koi mempunyai corak warna yang sangat indah
dan montok, tapi jika sirip-nya tidak lengkap, koi tersebut dinilai
jelek. Walaupun tidak mutlak, sebaiknya kedua sisi badannya simetris.
Dan harus diingat, seekor induk betina yang sedang "mengandung" perutnya
lebih buncit. Ini jangan disalahartikan bahwa ikan koi tersebut
perutnya tidak normal. Harus diingat pula, ada dua bentuk badan yang
abnormal yaitu: Cacat dan kurang makan. Jika seekor koi tak bersirip
atau mata-nya hilang sebelah, jelas koi tersebut cacat dan jangan
sekali-kali dipilih kendati dijual murah.
Secara rinci, bentuk badan yang harus diperhatikan adalah seperti berikut:
1. Garis punggung lurus dan punggung melengkung wajar
jika kita perhatikan dari atas, garis punggung koi harus terlihat lurus
dan ketika mereka bergerak meliuk punggungnya melengkung dengan wajar.
Jika dilihat dari samping, maka garis sebelah atas badannya dan bawah
badannya membentuk lengkung yang wajar. Artinya, sebelah atas badannya
tidak boleh terlalu melengkung, tapi sebelah bawah juga jangan sampai
membentuk garis lurus. Koi yang ketika berenang membentuk lengkungan
yang tajam pada badannya sendiri tidak pantas untuk dipilih.
2. Sirip tumbuh sempurna dan cantik
sirip yang cantik dan besarnya sesuai dengan badannya, menjadikan koi
tampak cantik. Yang paling penting di antara semua sirip adalah sirip
dada. Sirip ini tidak boleh cacat karena penyakit atau cacat bawaan.
Beberapa koi yang karena keku-rangan makan biasanya mempunyai sirip yang
kerdil (kecil).
Sirip ekor dan sirip punggung koi sering ditemu-kan cacat. Begitu pula
halnya dengan sirip perut atau sirip anal. Usahakan memilih koi yang
mempunyai bentuk sirip sempurna.
3. Kepala berbentuk sempurna
beberapa wajah koi enak dilihat, tapi beberapa lagi tidak. Ada koi yang
mempunyai hidung bersan-dar ke depan, dan sebagian lagi ada yang
mancung. Bentuk hidung koi ini, kendati berbeda, keduanya dianggap
kurang bagus. Yang bagus adalah koi dengan bentuk hidung yang wajar,
tidak terlalu menonjol, tapi juga tidak tenggelam dalam timbun-an
daging.
Cacat rahang paling menentukan. Boleh jadi cacat ini disebabkan oleh
penyakit gill root (akar insang) yang menyerang koi ketika masih kecil.
Cacat yang disebabkannya sangat besar pengaruhnya terhadap penilaian
koi. Kepala koi menjadi besar dan lebar, dan sangat tidak enak
dipandang. Penyakit ini memang mempengaruhi bentuk mulut dan insang.
Antara mata, mulut, dan rahang harus sama bagusnya dan membentuk suatu
bangunan yang serasi dan sempurna.
4. Perbandingannya serasi
perbandingan antara panjang, lebar, dan tinggi merupakan kunci bagus
tidaknya koi. Yang dimak-sudkan di sini adalah angka paling besar antara
perbandingan panjang badan dan tinggi adalah satu. Itu yang paling
bagus. Namun pada umumnya angka rasio ini berkisar antara 1-2,6 hingga
1-3,0 dan biasanya angka ini sudah cukup memadai.
Source : http://www.o-fish.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar