Selasa, 19 Maret 2013

POTENSI BISNIS BUDIDAYA IKAN SIDAT

Ikan sidat atau sogili mempunyai banyak keunggulan yang tidak dipunyai ikan lain.  Tekstur daging ikan sidat yang lembut dipercaya bisa menjadi obat untuk berbagai penyakit. Kalau anda mengalami gangguan penyakit kulit, konsumsi ikan sidat ini layak dicoba.

Di Negara-negara seperti Jepang dan Eropa, ikan sidat sangat disukai karena punya kandungan protein tinggi, terutama vitamin A.  Dari hasil penelitian, ditemukan Kandungan vitamin A Ikan sidat 45 kali lipat dari kandungan vitamin A susu sapi.   Kandungan vitamin B1 sidat setara dengan 25 kali lipat kandungan vitamin B1 susu sapi. Kandungan vitamin B2 sidat sama dengan 5 kali lipat kandungan vitamin B2 susu sapi.   Jika dibanding dengan ikan salmon atau ikan salem, Kandungan DHA (Decosahexaenoic acid) Ikan sidat, sebanyak 1.337 mg/100 gram sementara ikan salmon hanya 748 mg/100 gram. Sidat memiliki kandungan EPA (Eicosapentaenoic Acid) sebesar 742 mg/100 gram sementara salmon hanya 492 mg/100 gram. Masih banyak lagi kandungan zat ajaib yang terkandung dalam tubuh sidat. Tak heran, di Eropa, Amerika, Taiwan, dan Jepang, konsumsi ikan sidat cukup tinggi dibanding di negara kita yang masih jarang orang makan sidat.

Dari sisi pasaran dunia, kebutuhan dunia akan Ikan Sidat saat ini sekitar 300.000 ton pertahun. Khusus di Jepang sendiri saja permintaannya mencapai 120.000 ton per tahun.  Dari 18 spesies sidat di dunia, tujuh di antaranya ada di Indonesia. Para ahli menduga, nenek moyang ikan sidat ini berasal dari perairan Sulawesi.
Menu makanan Ikan Sidat dikenal dengan Unagi,  termasuk makanan berkelas di restoran Jepang,  sehingga bila kita dijamu dengan hidangan makanan tersebut, menunjukkan kita sebagai tamu terhormat. Unagi merupakan suguhan makanan bagi pertemuan pembisnis besar dan terkenal atau tokoh tokoh penting .  Karenanya yang terlibat dalam bisnis sidat disana adalah perusahaan besar multi nasional seperti Mitsui, Marubeni, Sasakawa dan lainnya dan perusahaan ini baru mau bekerjasama bila pemasok mampu memasok kontrak diatas 5.000 ton pertahun.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar