Minggu, 17 Maret 2013

MEMELIHARA BURUNG PUTER / DEDERUK JAWA

Burung Puter atau juga dikenal dengan naman Dederuk jawa (Streptopelia bitorquata) adalah spesies burung dalam keluarga Columbidae (Merpati-Merpatian).  Jenis ini mempunyai distribusi yang tidak merta , Dijumpai di Filipina dan Kepulauan Indonesia dari Jawa hingga Timor Leste, tapi tidak ada di Kalimantan atau Sulawesi. Burung Puter  telah diintroduksi hingga Guam dan Kepulauan Mariana Utara, namun populasi di Guam telah berkurang dengan adanya introduksi ular coklat pohon.
Habitat alam dederuk jawa adalah hutan dataran rendah subtropis atau hutan dataran rendah tropis yang lembab dan hutan bakau subtropis atau hutan bakau tropis.




Ciri-Ciri yang paling mudah dikenal adalah adanya kalung hitam putih pada bagian lehernya.  Tubuh berukuran sedang (30 cm). Ekor panjang. Tubuh warna coklat kemerah-jambuan. Mirip Tekukur biasa. Perbedaan antara tekukur biasa dengan dederuk jawa adalah warna kepala lebih abu-abu. Bercak hitam pada sisi leher bertepi putih. Tidak berbintik putih. Bagian tengah membujur bulu ekor berwarna coklat. Kedua sisi bulu ekor abu-abu dengan tepi agak putih. Iris jingga, paruh hitam dengan pangkal merah, kaki merah keunguan. Suaranya adalah "Kuk Gerukk-kook"

Penulis punya satu burung puter ini dan rajin bersuara meski tengah malam. Dan anggungannya khas ini membuat dederuk juga banyak di pelihara masyarakat kita.  Disamping itu harganya juga reltif murah.  Untuk makanan sehari-hari penulis memberikan beras ketan, jagung dan kadang-kadang voer.  Meski dengan pakan yang minimalis ini, burung Puter penulis tetap rajin bersuara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar