Minggu, 14 April 2013

TEKNIK BUDIDAYA LELE SANGKURIANG

Salah satu varietas unggulan lele dumbo adalah lele sangkuriang. Lele sangkuriang merupakan perkawinan antara lele dumbo betina F2 dengan lele dumbo jantan >F6 dan menghasilkan lele dumbo jantan F2-6. Selanjutnya, lele dumbo jantan F2-6 dikawinkan kembali dengan lele dumbo betina F2 sehingga dihasilkan lele sagkuriang. Kemunculan lele sangkuriang dilatarbelakangi kualiitas benih lele dumbo yang cenderung semakin menurun.Lele sangkuriang punya banyak kelebihan dibanding dengan lele dumbo, antara lain waktu panen lebih singkat yaitu kurang lebih 40 hari saja, tahan stress dan tahan terhadap penyakit serta warna kulit lebih terang hingga lebih menarik dimata customer. Nama Lele sangkuriang ini mirip cerita Sangkuriang, yaitu hasil dari perkawinan anakan lele jantan yang dikawinkan langsung dengan induk betinanya. Hasil dari perkawinan ini membuahkan lele unggul yakni type sangkuriang.  Proses perbaikan genetik Lele sangkuriang dilakukan dengan menyilangkan pejantan lele Sangkuriang I keturunan ke enam (F6) dengan lele betina keturunan kedua (F2) dari Sungai Nil, Afrika. Hasil perkawinan lele ini dinamai Lele Sangkuriang II.

Di Indonesia ada beberapa jenis ikan lele yang dikembangkan , yaitu :
  1. Clarias batrachus, dikenal sebagai ikan lele (Jawa), ikan kalang (Sumatera Barat), kan maut (Sumatera Utara), dan ikan pintet (Kalimantan Selatan).
  2. Clarias teysmani, dikenal sebagai lele Kembang (Jawa Barat), Kalang putih (Padang).Clarias melanoderma, yang dikenal sebagai ikan duri (Sumatera Selatan), wais (Jawa Tengah), wiru (Jawa Barat).
  3. Clarias nieuhofi, yang dikenal sebagai ikan lindi (Jawa), limbat (Sumatera Barat), kaleh (Kalimantan Selatan).
  4. Clarias loiacanthus, yang dikenal sebagai ikan keli (Sumatera Barat), ikan penang (Kalimantan Timur).
  5. Clarias gariepinus, yang dikenal sebagai lele Dumbo (Lele Domba), King cat fish, berasal dari Afrika.



Cara Budidaya ikan lele sangkuriang cukup mudah, bisa dilakukan didalam bak plastik, bak tembok atau kolam tanah. didalam budidaya ikan lele di kolam yang butuh di perhatikan yaitu pembuatan kolam, pembuatan pintu pemasukan serta pengeluaran air.
Untuk kolam yang ideal untuk pemeliharaan ikan lele yaitu empat persegi panjang dengan ukuran 100-500 m2.   Kedalaman kolam berkisar pada 1, 0-1, 5 m dengan kemiringan kolam dari pemasukan air ke pembuangan 0, 5%. Pada bagian sedang dasar kolam dibikin parit  yang memanjang dari pemasukan air ke pengeluaran air.   Parit dibikin selebar 30-50 cm dengan kedalaman 10-15 cm.
Ukuran pintu pemasukan (inlet) serta pengeluaran (outlet) air berukuran pada 15-20 cm. Untuk pintu pengeluaran bisa berupa monik atau siphon. Monik terbuat dari semen atau tembok yang terdiri dari dua bagian yakni bagian kotak serta pipa pengeluaran. Pada bagian kotak dipasang papan penyekat terdiri dari dua lapis yang salah satunya berisi tanah serta satu lapis saringan. Tinggi papan sesuai dengan tinggi air yang dikehendaki. namun pengeluaran air yang berbentuk siphon lebih simpel, yakni cuma terdiri dari pipa paralon yang terpasang didasar kolam di bawah pematang dengan pertolongan pipa berupa “l” mencuat ke atas cocok dengan ketinggian air kolam.
Saringan bisa dipasang pada pintu pemasukan serta pengeluaran supaya ikan-ikan janganlah ada yang lolos keluar/masuk.

Teknik Budidaya Ternak Lele Sangkuriang

sebelum saat benih ikan lele ditebarkan di kolam pembesaran, yang butuh di perhatikan yaitu perihal kesiapan kolam meliputi :

a. persiapan kolam tanah ( cara tradisional )

pengolahan dasar kolam yang terdiri dari pencangkulan atau pembajakan tanah basic kolam serta meratakannya. dinding kolam diperkeras memukul-mukulnya gunakan balok kayu supaya keras serta padat agar tidak terjadi kebocoran. pemopokan pematang untuk kolam tanah ( menutupi bagian-bagian kolam yang bocor ).
untuk area berlindung ikan ( benih ikan lele ) sekalian mempermudah pemanenan jadi dibikin parit/kamalir serta kubangan ( bak untuk pemanenan ).
berikan kapur ke didalam kolam yang mempunyai tujuan buat memberantas hama, penyakit serta melakukan perbaikan mutu tanah. dosis yang disarankan yaitu 20-200 gram/m2, bergantung pada keasaman kolam. untuk kolam dengan ph rendah bisa diberikan kapur semakin banyak, juga sebaliknya seandainya tanah telah cukup baik, pemberian kapur bisa dilakukan sebatas buat memberantas hama penyakit yang kemungkinan ada di kolam.
pemupukan dengan kotoran ternak ayam, berkisar pada 500-700 gram/m2 ; urea 15 gram/m2 ; sp3 10 gram/m2 ; nh4n03 15 gram/m2.
pada pintu pemasukan serta pengeluaran air dipasang penyaring
lantas dikerjakan pengisian air kolam.
kolam dibiarkan sepanjang ± 7 ( tujuh ) hari, untuk berikan peluang tumbuhnya makanan alami.

b. persiapan kolam tembok

persiapan kolam tembok nyaris sama juga dengan kolam tanah. bedanya, pada kolam tembok tidak dikerjakan pengolahan basic kolam, perbaikan parit serta bak untuk panen, lantaran parit serta bak untuk panen umumnya telah dibikin permanen.

c. penebaran benih

sebelum saat benih ditebarkan baiknya benih disuci hamakan dulu dengan merendamnya di dalam larutan km5n04 ( kalium permanganat ) atau pk dengan dosis 35 gram/m2 sepanjang 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l sepanjang 5-10 menit.

penebaran benih baiknya dikerjakan pada pagi atau sore hari atau pada waktu hawa tidak panas. sebelum saat ditebarkan ke kolam, benih diaklimatisasi dulu ( perlakuan penyesuaian suhu ) dengan langkah memasukan air kolam sedikit untuk sedikit ke didalam wadah pengangkut benih. benih yang telah teraklimatisasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong ( wadah ) angkut benih menuju lingkungan yang baru yakni kolam. perihal ini bermakna bahwa perlakuan tersebut dikerjakan di atas permukaan air kolam di mana wadah ( kantong ) benih mengapung di atas air. jumlah benih yang ditebar 35-50 ekor/m2 yang berukuran 5-8 cm.

d. pemberian pakan

tak hanya makanan alami, buat mempercepat perkembangan ikan lele butuh pemberian makanan tambahan berbentuk pellet. jumlah makanan yang didapatkan sejumlah 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. pemberian pakan frekuensinya 3-4 kali tiap-tiap hari. namun komposisi makanan buatan bisa dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1 :9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2 :1 :1 :1 campuran tersebut bisa dibuat wujud pellet.

e. pemanenan

ikan lele sangkuriang akan meraih ukuran mengonsumsi sesudah dibesarkan sepanjang 130 hari, dengan bobot pada 200 – 250 gram per ekor dengan panjang 15 – 20 cm. pemanenan dikerjakan dengan langkah menyurutkan air kolam. ikan lele akan berkumpul di kamalir serta kubangan, hingga gampang ditangkap gunakan waring atau lambit. langkah lain penangkapan yakni gunakan pipa ruas bambu atau pipa paralon/bambu ditempatkan didasar kolam, pada saat air kolam disurutkan, ikan lele akan masuk kedalam ruas bambu/paralon, jadi dengan gampang ikan bisa ditangkap atau diangkat. ikan lele hasil tangkapan dihimpun pada wadah berbentuk ayakan/happa yang dipasang di kolam yang airnya terus mengalir untuk diistirahatkan sebelum saat ikan-ikan tersebut diangkut untuk di pasarkan.
pengangkutan ikan lele bisa dilakukan gunakan karamba, pikulan ikan atau jerigen plastik yang diperluas lubang permukaannya serta dengan jumlah air yang sedikit.

aktivitas budidaya lele sangkuriang di tingkat pembudidaya kerap dihadapkan pada persoalan munculnya penyakit atau kematian ikan. pada aktivitas pembesaran, penyakit banyak diakibatkan disebabkan buruknya penanganan keadaan lingkungan. organisme predator yang umumnya menyerang diantaranya ular serta belut. namun organisme pathogen yang kerap menyerang yaitu ichthiophthirius sp., trichodina sp., monogenea sp. serta dactylogyrus sp.
penanggulangan hama insekta bisa dilakukan dengan pemberian insektisida yang direkomendasikan pada waktu pengisian air sebelum saat benih ditanam. namun penanggulangan belut bisa dilakukan dengan pembersihan pematang kolam serta pemasangan plastik di sekitar kolam.
penanggulangan organisme pathogen bisa dilakukan dengan pengelolaan lingkungan budidaya yang baik serta pemberian pakan yang teratur serta memenuhi. penyembuhan bisa menggunakan obat-obatan yang direkomendasikan.
pengelolaan lingkungan bisa dilakukan dengan lakukan persiapan kolam dengan baik. pada aktivitas budidaya gunakan kolam tanah, persiapan kolam meliputi pengeringan, pembalikan tanah, perapihan pematang, pengapuran, pemupukan, pengairan serta pengkondisian tumbuhnya plankton jadi sumber pakan. pada aktivitas budidaya gunakan bak tembok atau bak plastik, persiapan kolam meliputi pengeringan, disenfeksi ( apabila dibutuhkan ), pengairan serta pengkondisian tumbuhnya plankton jadi sumber pakan. perbaikan keadaan air kolam dapat juga dikerjakan dengan menambahkan bahan probiotik.
buat menghindari terjadinya penularan penyakit, jadi sebaiknya mencermati perihal seperti berikut :

pindahkan selekasnya ikan yang menunjukkan tanda-tanda sakit serta diobati dengan terpisah. ikan yang terlihat sudah kronis baiknya dimusnahkan.
janganlah buang air bekas ikan sakit ke saluran air.
kolam yang sudah terjangkit mesti selekasnya dikeringkan serta dikerjakan pengapuran dengan dosis 1 kg/5 m2. kapur ( cao ) ditebarkan merata didasar kolam, kolam dibiarkan sampai tanah kolam retak-retak.
kurangi kepadatan ikan di kolam yang diserang penyakit.
alat tangkap serta wadah ikan mesti dijaga supaya tidak terkontaminasi penyakit. sebelum saat digunakan lagi baiknya dicelup dulu didalam larutan kalium permanganat ( pk ) 20 ppm ( 1 gram didalam 50 liter air ) atau larutan kaporit 0, 5 ppm ( 0, 5 gram didalam 1 m3 air ).
sesudah memegang ikan sakit cucilah tangan kita dengan larutan pk
bersihkan senantiasa basic kolam dari lumpur serta sisa bahan organik
upayakan supaya kolam senantiasa memperoleh air segar atau air baru.
tingkatkan gizi makanan ikan dengan menambah vit. untuk menambah daya tahan ikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar