Rabu, 03 Juli 2013

BUDIDAYA AYAM KAMPUNG SUPER LINGNAN

Ayam Kampung Lingnan dari China ini banyak masuk di Indonesia padahal sudah di tutup pasar impornya. Disebut ayam Lingnan karena ayam ini memang berasal dari provinsi Lingnan di Cina daratan.
Ayam Unggul dari Lingnan sepintas mirip dengan ayam ras namun punya sifat agak liar, tidak mengerami sendiri telurnya, bentuk tubuh agak gemuk, kaki agak pendek berwarna kuning, bulu warna kuning keemasan, paruh juga berwarna kuning sehingga sering disebut juga Ayam Kuning.   Di cina sendiri ayam lingnan biasanya digunakan untuk upacara sakral untuk leluhur.

Ayam ini khusus diambil untuk dagingnya, dan termasuk ayam kampung pedaging. Meski termasuk ayam buras (bukan ras) ayam lingnan tidak perlu lama menunggu untk dipanen.  Tentu saja ini prospek bisnis yang sangat menguntungkan jika anda tertarik untuk beternak ayam buras unggul.
Sebagai ayam kampung tentu saja ayam lingnan dagingnya berasa lebih gurih dan lebih digemari konsumen daripada ayam broiler. Ayam broiler merupakan produk rekayasa genetika dan berpengaruh buruk pada pembentukan hormon tubuh.  Sedang konsumsi ayam lingnan jauh lebih sehat disamping rasanya juga lebih enak.

Ayam Lingnan dapat dipanen pada saat usia 6 minggu seperti halnya ayam broiler dengan berat 1,1-1,3 Kg.  Dengan kebutuhan pakan yang irit dan pertumbuhannya cepat.  Rata-rata kebutuhan pakan adalah 2,5 kg per ekor dalam waktu 6 minggu tersebut.  
Ayam Lingnan juga punya daya tahan yang lebih bagus jika dibanding ayam arab merah dalam hal penyakit dan perubahan suhu daerah tropis sehingga tidak butuh perawatan ekstra. 

Tekstur Daging Ayam lingnan lebih lunak dibandingkan ayam kampung lokal, namun lebih padat jika dibandingkan dengan ayam broiler.  Tekstur daging ayam lingnan ini sangat berkualitas untuk  dibuat kare, opor, pizza atau fast food fried chicken sehat. 

Jika anda berencana mendapat telurnya juga sangat prospektif dengan produksi telur 150-180 Telur per tahunnya. Jadi sekitar 2-3 hari sekali bertelur.  Cuma kulit telur ayam lingnan berwarna coklat kemerahan mirip ayam ras, sehingga dikira bukan telur ayam kampung.

CARA BUDIDAYA AYAM LINGNAN
Melilih indukan ayam lingnan
Untuk indukan betina pilih betina yang sudah pernah bertelur dengan umur sekitar 28 minggu dan sehat.
Untuk indukan jantan pilih yang sudah berumur 36 minggu dan sehat.
Calon induk betina dipelihara dalam kandang baterai sampai siap kawin biasa umur 3 bulan.
Calon induk jantan dipelihara dengan sistem ren sampai berumur 3-5 bulan.
Selelat siap kawin calon indukan di campurkan sampai bertelur.  Telur ditetaskan dengan mesin penetas karena jumlahnya cukup banyak dan induk tidak mau mengerami sendiri.

DOC yang sudah menetas dipindahkan ke kandang box sampai berumur 4 minggu diberi pemanas buatan.
Setelah itu bisa dipindahkan ke kandang baterai atau kandang ren. Kandang bisa terbuat dari bambu dengan atap seng yang tipis (bisa digunakan sampai 5 tahun)
Harga pakan diperhitungkan eceran sesuai dengan kondisi daerah masing-masing
Harga DOC ayam lingnan asli Rp. 20.000/ekor
Harga calon indukan siap kawin lingnan asli Rp. 300.000/ekor
Angka kematian 10 %

PAKAN AYAM LINGNAN
Cara pemberian air minum dan makanan pertama
a) Cara pemberian air minum  Pemberian air minum yang pertama kepada DOC yang baru saja tiba dilakukan setelah DOC beristirahat atau menjadi tenang, yakni 2-3 jam setelah DOC tersebut tiba.
Pemberian air gula mempunyai peranan penting untuk:  Menggantikan air tubuh yang hilang selama dalam perjalanan.  Menggantikan energi yang hilang selama dalam perjalanan.  Campuran air gula di dalam air minum cukup 5-8%.  Air minum yang disediakan harus selalu dalam keadaan bersih, dingin atau segar.
Guna menjaga kebersihan dan kesegaran air minum, air harus sering diganti agar air tidak basi.  Usahakan agar penempatan air minum tersebar merata di sekitar sumber pemanas. Dan letakkanlah tempat air minum tadi di atas papan atau batu bata. Ataupun alas lainnya, sehingga tempat minum tidak modah goncang dan tumpah.  Setelah air gula habis, bisa dilanjutkan dengan penambahan vitamin- vitamin, antibiotik di dalam air minum. Hal ini jika sekiranya dipandang perlu.  Pengaturan tempat air minum harus selalu berdekatan dengan tempat makan. Sebab sudah menjadi kebiasaan ayam setiap kali habis makan langsung minum. Dan sedapat mungkin tempat air minum ditaruh diluar kandang. Jika tempat air minum ditaruh didalam kandang, harus diberi pengaman agar tempat air minum itu tidak cepat kotor dan tidak mudah membasahi litter.

b) Cara pemberian makanan yang pertama  Setelah DOC. beristirahat dan kutuk-kutuk sudah berkesempatan minum barulah meraka diberi makan.  Selama 3 hari yang pertama, makanan yang diberikan cukup ditebarkan diatas Koran, di dekat sumber pemanas. Setelah tiga hari pertama berlangsung, barulah makanan tadi di taruh diatas penampan kecil (feed-tray) yang berbentuk segi empat atau bulat. Tentu saja besar kecilnya penampan harus selalu disesuaikan dengan pertumbuhan/umur ayam yang bersangkutan, sehingga dalam hal ini para peternak harus sering menggantikan tempat makan dan air minum.  Untuk menghindari makanan menjadi kotor atau tumpah, maka pengisian makanan diusahakan sedikit demi sedikit, atau paling banyak separo dari permukaan penampan yang dipakai.
Bagi para peternak yang akan memberikan makan dengan cara full-feeding, sebaiknya makanan diberikan pada saat makanan itu habis, sampai jatah makanan per ekor itu terpenuhi. Sebab jatah makanan sehari tidak boleh diberikan sekaligus. 
Sesudah anak ayam mencapai umur 10 hari sampai 2 minggu, tempat makan yang berupa penampan harus diganti dengan tempat makan yang berbentuk tabuh bulat atau memanjang, ataupun tempat makan gantung (otomat).  Letak ketinggian tempat makan diusahakan setinggi dada atau punggung ayam. 
Ransum makanan yang diberikan DOC. dengan kadar protein 23% dan metabolism energi (ME) = 2800-3000 kcal.
Catatan: Untuk memperoleh jaminan terhadap proses pertumbuhan badan yang baik, sehingga ayam cepat gemuk, maka perlu jadwal pemberian makanan dan minum yang bisa dilaksanakan secara teratur.

Jadwal pemberian pemberian makanan dan minum yang tidak teratur akan sangat merugikan. Pemberian makanan kepada ayam broiler bisa dilakukan dengan dua cara:
1) Secara full-feeding Dalam hal ini ayam diberi makan tanpa suatu pembatasan, sehingga mereka bisa makan sebanyak yang mereka butuhkan sepanjang waktu.

2) Secara terbatas Dalam hal ini ransum yang diberikan sesuai dengan jatah saja. Jatah bagi setiap strain biasanya berbeda-beda, walaupun perbedaan ini tak begitu menyolok. Sebab setiap strain ayam memiliki sifat pembawaan yang berbeda satu dengan yang lain. Demikian sifat dalam mengonsumsi makanan. Strain tertentu ada yang mampu mengubah jumlah makanan sedikit menjadi karkas atau daging dengan suatu pertumbuhan yang cepat. Apabila para peternak menginginkan mengetahui jatah setiap strain, hendaknya selalu mempelajari brosur dari berbagai farm yang bersangkutan. Sedangkan pemberian minum diberikan sepanjang hari dan tak perlu pembatasan. 

10 komentar:

  1. salam kenal. harga DOC ayam lingnannya berapa gan

    BalasHapus
  2. bisa pesan untuk dikirim ke kaltim?

    BalasHapus
  3. bisa pesan untuk dikirim ke kaltim?

    BalasHapus
  4. Bagai mana caranya saya mau pesan DOC atau indukan..?

    BalasHapus
  5. Bisa pesan DOC.. dan berapa harganya..?

    BalasHapus
  6. Bisakah kita membeli DOC atw indukan ayam lingnan.

    BalasHapus
  7. Bisa kita pesan DOC atw indukan ayam lingnan

    BalasHapus
  8. Dimana saya bisa mendapatkan DOC, n brp harga perboxnya hingga sampai ke Jambi. Trim's

    BalasHapus
  9. Dimana Saya bisa mendapatkan DOC, berapa perboxnya hingga sampai ke Jambi. Trim's

    BalasHapus