Soa Layar biasa juga disebut Soa-Soa, merupakan satwa reptil dari bangsa kadal yang menghuni kawasan Indonesia Timur mulai dari Sulawesi sampai Papua. Nama ilmiah Soa-Soa Layar adalah Hydrosaurus amboinensis yang punya keunikan berupa adanya sirip yang tumbuh pada ekornya mirip dinosurus dari jaman purba.
Soa-soa layar dapat tumbuh hingga mencapai ukuran lebih dari 1 meter.
Tubuh dilengkapi dengan kaki yang kuat dan ekor yang panjang.Soa-soa punya gelambir pada kulit di
lehernya, gelambir ini bisa mengembang sehingga terlihat lebih besar, untuk menakuti pemangsa atau hewan
kompetitor lainnya. Ciri fisik Soa-soa layar adlah pada punggungnya
ditumbuhi semacam duri-duri kecil. Pada Soa-Soa jantan, bagian pangkal ekor
dilengkapi dengan lsirip atau layar tinggi. Sirip atau layar ini digunakan untuk memikat betina saat
musim kawin tiba.
Soa-soa layar sangat menyukai daerah yang dekat dengan air, seperti tepian dan muara sungai, hutan
mangrove dan tepi pantai. Makanan utamanya sangat bervariasi, terdiri
dari daun-daunan, buah-buahan liar, serangga, telur dan anak burung
hingga mamalia kecil.
Di dunia setidaknya ada 3 jenis Soa-soa layar, yaitu: Soa-soa Ambon Hydrosaurus amboinensis, Soa-soa Filipina, Hydrosaurus pustulatus dan Soa-soa Halmahera Hydrosaurus weberi. Soa-soa
Ambon memiliki ukuran tubuh paling besar dan daerah sebaran yang paling
luas, meliputi Pulau Sulawesi, Maluku hingga Papua Niugini.
Soa-soa Filipina memiliki sebaran terbatas di bagian utara negara
tersebut. Soa-soa ini berukuran besar dan termasuk jenis kadal yang
sangat indah karena memiliki warna kebiru-biruan pada permukan kulitnya.
Soa-soa Halmahera tergolong jenis endemik yang memiliki sebaran
terbatas di Pulau Ternate dan Halmahera. Soa-soa ini memiliki ukuran
tubuh paling kecil dan lebih ramping dibandingkan 2 spesies Soa-soa
lainnya.
Ciri tubuh menyerupai Soa-soa Filipina namun berwarna lebih terang.
Statusnya sebagai spesies masih menjadi perdebatan di kalangan para
ahli. Sebagian peneliti menganggap Soa-soa Halmahera sebagai sub-spesies
dari Soa-soa Filipina.
Memiliki tubuh yang relatif besar, Soa-soa layar mampu memanjat pohon dan trampil juga berenang.
Bahkan, saat terdesak atau terkejut, Soa-Soa layar dapat
berlari di atas permukaan air menggunakan kedua kaki belakang yang
ditopang oleh ekornya. Hal ini dimungkinkan karena kaki belakang Soa-soa
layar dilengkapi dengan selaput renang.
Soa-soa jantan hidup berkelompok dengan beberapa ekor betina.
Reproduksi dilakukan dengan cara bertelur (ovipar). Sarang terletak di
atas tanah yang terbuat dari kumpulan serasah daun dan ranting. Jantan
bersifat territorial yang menguasai area dengan luasan tertentu. Daerah
kekuasaan ini dipertahankan dari pejantan lainnya.
Soa-soa termasuk jenis satwa yang sangat sulit
ditangani sehingga tidak disarankan bagi hobiis pemula untuk
memeliharanya. Selain sulit beradaptasi, Soa-soa juga mudah terkejut dan
menjadi stress. Soa-soa yang stress akan menabrakkan diri ke dinding
kandang untuk melarikan diri, sehingga menimbulkan luka infeksi yang
jika tidak segera ditangani akan menimbulkan kematian.
Soa-soa layar termasuk jenis kadal berumur panjang. Soa-soa
peliharaan dapat hidup hingga umur 10-15 tahun. Berdasarkan PP No 7
Tahun 1999, Soa-soa termasuk jenis satwa yang dilindungi Undang-Undang
sehingga penangkapan di alam tanpa seizin pihak berwenang merupakan
perbuatan melanggar hukum yang bisa dikenai sanksi.
Saat ini populasi Soa-soa layar di alam liar terus menurun akibat perburuan dan rusaknya habitat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar