Kamis, 05 Juni 2014

Mengenal Miniatur Dinosaurus Soa Soa Layar Ambon

Soa Layar biasa juga disebut Soa-Soa, merupakan satwa reptil dari bangsa kadal yang menghuni kawasan Indonesia Timur mulai dari Sulawesi sampai Papua.  Nama ilmiah Soa-Soa Layar adalah Hydrosaurus amboinensis yang punya keunikan berupa adanya sirip yang tumbuh pada ekornya mirip dinosurus dari jaman purba.

Soa-soa layar dapat tumbuh hingga mencapai ukuran lebih dari 1 meter. Tubuh dilengkapi dengan kaki yang kuat dan ekor yang panjang.Soa-soa punya gelambir pada kulit di lehernya, gelambir ini bisa mengembang sehingga terlihat lebih besar, untuk menakuti pemangsa atau hewan kompetitor lainnya.  Ciri fisik Soa-soa layar adlah pada punggungnya ditumbuhi semacam duri-duri kecil. Pada Soa-Soa jantan, bagian pangkal ekor dilengkapi dengan lsirip atau layar tinggi. Sirip atau layar ini digunakan untuk memikat betina saat musim kawin tiba.

Soa-soa layar sangat menyukai daerah yang dekat dengan air, seperti tepian dan muara sungai, hutan mangrove dan tepi pantai. Makanan utamanya sangat bervariasi, terdiri dari daun-daunan, buah-buahan liar, serangga, telur dan anak burung hingga mamalia kecil.

Di dunia setidaknya ada 3 jenis Soa-soa layar, yaitu: Soa-soa Ambon Hydrosaurus amboinensis, Soa-soa Filipina, Hydrosaurus pustulatus  dan Soa-soa Halmahera  Hydrosaurus weberi. Soa-soa Ambon memiliki ukuran tubuh paling besar dan daerah sebaran yang paling luas, meliputi Pulau Sulawesi, Maluku hingga Papua Niugini.
Soa-soa Filipina memiliki sebaran terbatas di bagian utara negara tersebut. Soa-soa ini berukuran besar dan termasuk jenis kadal yang sangat indah karena memiliki warna kebiru-biruan pada permukan kulitnya.
Soa-soa Halmahera tergolong jenis endemik yang memiliki sebaran terbatas di Pulau Ternate dan Halmahera. Soa-soa ini memiliki ukuran tubuh paling kecil dan lebih ramping dibandingkan 2 spesies Soa-soa lainnya.
Ciri tubuh menyerupai Soa-soa Filipina namun berwarna lebih terang. Statusnya sebagai spesies masih menjadi perdebatan di kalangan para ahli. Sebagian peneliti menganggap Soa-soa Halmahera sebagai sub-spesies dari Soa-soa Filipina.

Memiliki tubuh yang relatif besar, Soa-soa layar mampu memanjat pohon dan trampil juga berenang.

Bahkan, saat terdesak atau terkejut, Soa-Soa layar dapat berlari di atas permukaan air menggunakan kedua kaki belakang yang ditopang oleh ekornya. Hal ini dimungkinkan karena kaki belakang Soa-soa layar dilengkapi dengan selaput renang.

Soa-soa jantan hidup berkelompok dengan beberapa ekor betina. Reproduksi dilakukan dengan cara bertelur (ovipar). Sarang terletak di atas tanah yang terbuat dari kumpulan serasah daun dan ranting. Jantan bersifat territorial yang menguasai area dengan luasan tertentu. Daerah kekuasaan ini dipertahankan dari pejantan lainnya.
Soa-soa termasuk jenis satwa yang sangat sulit ditangani sehingga tidak disarankan bagi hobiis pemula untuk memeliharanya. Selain sulit beradaptasi, Soa-soa juga mudah terkejut dan menjadi stress. Soa-soa yang stress akan menabrakkan diri ke dinding kandang untuk melarikan diri, sehingga menimbulkan luka infeksi yang jika tidak segera ditangani akan menimbulkan kematian.
Soa-soa layar termasuk jenis kadal berumur panjang. Soa-soa peliharaan dapat hidup hingga umur 10-15 tahun. Berdasarkan PP No 7 Tahun 1999, Soa-soa termasuk jenis satwa yang dilindungi Undang-Undang sehingga penangkapan di alam tanpa seizin pihak berwenang merupakan perbuatan melanggar hukum yang bisa dikenai sanksi.
Saat ini populasi Soa-soa layar di alam liar terus menurun akibat perburuan dan rusaknya habitat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar