Jumat, 26 Juni 2015

BUDIDAYA AYAM ARAB AYAM KAMPUNG BURAS UNGGUL PETELUR

Jika anda ingin memelihara ayam dengan produk utama yang dihasilkan adalah telurnya maka budidaya ayam arab bisa menjadi alternatif untuk usaha.  Asal usul ayam arab di Indonesia sendiri masih tidak jelas, konon dibawa dari arab sana, dan kemudian berkembang biak secara luas di Indonesia.  Ayam arab sebenarnya adalah hasil silangan dari Ayam Brakel Kriel-Silver dari Belgia.
Ayam arab tergolong sebagai ayam buras, namun memiliki keunggulan dibanding ayam kampung dalam soal produksi telurnya.  Produksi telur ayam arab bisa mencapai 190 sampai 250
butir per tahun dengan berat rata – rata telurnya adalah 40 Gram.  Untuk dijadikan ayam pedaging Ayam arab kurang sesuai, karena daging Ayam Arab punya warna kulit yang kehitaman dan daging tipis dibanding ayam kampung  sehingga kurang disukai masyarakat.  Ayam arab sendiri ada dua jenis dari sisi bulunya ada yang keperakan dan ada yang kemerahan.

Ayam arab memiliki sifat fisik sperti ayam kampung, yaitu tubuh kecil, konsumsi pakan rendah, dan tahan terhadap penyakit di daerah tropis. Dilain sisi, ayam arab mempunyai karakter seperti ayam petelur, yaitu tidak mengenal fase mengeram dan mampu bertelur sepanjang tahun. Produktivitasnya jika dipelihara secara intensif dapat mencapai 80% sehingga ayam arab ini bisa dikategorikan ayam petelur.  Beberapa penelitian mengatakan kalau telur ayam arab ini lebih baik dari telur kampung biasa. Telur ayam arab bebas alergi, meski proteinnya lebih tinggi tapi formula proteinnya lebih ramah sama tubuh, jadi aman bagi anda penderita alergi. 

MODEL KANDANG AYAM ARAB
Model kandang yang dipakai untuk memenuhi keperluan produksi telur tetas, biasanya berbentuk semi-intensif atau berupa kandang ren berpelataran. Ada dua model kandang yang dapat dibuat, yaitu kandang tertutup tanpa pelataran dan kandang berpelataran terbuka. Pada  model pertama, ayam arab dipelihara dalam kandang tertutup yang berukuran 2 m X 3 m. Lantai kandang tebuat dari tanah atau semen yang ditaburi dengan sekam kering. Bagi budi daya ayam arab secara intensif, kandang ini merupakan pilihan terbaik bagi peternak. 
Kandang dapat dibuat berderet beberpa buah sesuai dengan kebutuhan. Masing-masing kandang dibatsi dengan pembatas yang rapat, yang dapat dibuat dari bambu atau kawat. Pembuatan pembatas yang rapat ini sangat penting untuk menghundari ayam arab pejantan bertarung dengan pejantan lain yang berada di dalam kandang yang bersebelahan. Pertarungan antar pejantan akan membuat mereka terluka, terutama di bagian kepala dan muka, karena tersayat di dinding kandang. Berbeda dengan ayam buras yang bertelur di lantai sekam. Oleh karena itu, peternak tidak perlu membuat petarangan khusus untuk bertelur. Biasanya, lokasi yang digunakan ayam arab betina untuk bertelur dipilih secara tetap (tidak berubah), di salah satu sudut kandang dan digunakan bagi semua induk.
Kandang harus benar-benar kering dan tidak lembap. Oleh karena itu, perlu dibuat ventilasi udara ang cukup, sehingga aliran udara bebas bergerak. Atap harus dibuat dengan kemiringan yang tepat, sehingga aliran air dapat berjalan dengan lancar. Dinding kandang harus benar-benar bebas dari kemungkinan serangan tikus atau binatang penganggu lainnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar